Pelatih Inter Milan, Andrea Stramaccioni
Klub raksasa Italia, Inter Milan secara mengejutkan dipermalukan dari sang tamu, Hajduk Split di Kualifikasi III Liga Europa 2012/13 di Stadion Giuseppe Meazza, Rabu atau Kamis (10/8/2012) dini hari WIB, dengan skor dua gol tanpa balas. Beruntung, "La Beneamata" tetap lolos ke playoff.
Menjamu tim klub Kroasia, skuad inter tidak mencantumkan nama Douglas Maicon, Julio Cesar, dan Giampaolo Pazzini. Tiga pemain itu masuk dalam daftar pemain yang akan dilego musim panas ini.
Pelatih Inter, Andrea Stramaccioni, lebih memilih memainkan para pemain muda, Stramaccioni memasang Philippe Coutinho sebagai pemain inti, setelah gelandang Brasil itu mencetak gol brilian ke gawang Split di laga pertama. Sepekan lalu, Inter mengepak kemenangan tiga gol tanpa balas di markas wakil Kroasia itu.
Jalan pertandingan berjalan keras, baru saja lima menit, pemain belakang Inter, Walter Samuel harus menerima kartu kuning, setelah melanggar Ivan Vukovic. Split sendiri harus kehilangan bahkan harus kehilangan Mario Maloca akibat cedera, setelah beradu kepala dengan Diego Milito dalam sebuah situasi perebutan bola.
Samuel kembali melakukan pelanggaran terhadap Vukovic, pada menit ke-23. Atas pelanggaran itu, wasit Perancis, Clement Turpin langsung menujuk titik putih, tanpa ampun, kapten Ante Vukusic melesakkan bola ke jala Samir Handanovic.
Inter yang tertinggal gol berusah mengejar, saat injury tima babak pertama, Coutinho nyaris menyamakan kedudukan. Namun, assist Wesley Sneijder belum tepat mengarah ke gawang Goran Blazevic. Hasilnya hingga turun minum skor 0-1 tak berubah.
Memasuki babak kedua, pada menit 58, "Il Biscione" malah harus menelan pil pahit berikutnya pada menit ke-58. Vukovic yang jadi momok pertahanan Inter sejak fase pertama, bermain brilian di kotak penalti Inter dan melesatkan bola ke pojok atas jala Handanovic.
Coutinho berusaha membalas dengan melewati empat pemain Split. Namun, umpannya gagal dimaksimalkan Jonathan Cicero Moreira.
Dengan melepas total 16 tembakan spekulasi dan lima di antaranya mengarah ke sasaran membuktikan betapa besarnya tekad Inter menyetarakan keadaan.
Hingga peluit panjang ditiup, Inter harus takluk 0-2 dari Split. Untungnya, mereka masih dapat lolos ke playoff dengan modal kemenangan tiga gol tanpa balas di pertemuan pertama.
