Berita Terbaru:
Home » » Jajanan Malam Mbak Susi

Jajanan Malam Mbak Susi

Written By angkringanwarta.com on Saturday, August 11, 2012 | 03:21

Dingin udara malam kian merasuk menusuk sumsum tulang belulang. Menggetarkan seluruh badan. Namun tidak untuk seorang perempuan muda asal Kebumen, Susi Sulistiowati. Baginya malam adalah keberkahan, bahkan waktu yang paling di nantikan. Karena pada malam, dia biasa menjajakan dagangan.

Bertempat di depan masjid Fathullah kala itu, perempuan berusia 22 tahun pun dengan sabar menjajakan jajanan berupa kue bersama para pedagang yang lain, tak ada kata menyerah bagianya untuk berjualan.

“Saya mulai berjualan biasa menjelang senja hingga larut malam, namanya juga usaha, sekadar untuk mencari nafkah,” tuturnya saat ditemui Angkringanwarta, Kamis (9/8).

Bermodalkan niat dan tekad, Susi menekuni usaha ini. Sebagai seorang pendatang yang tidak memiliki bekal keterampilan, kecuali dagang, dia tekun memutar modal usaha seadanya untuk mendapat laba.

“Saben (tiap) hari saya mengeluarkan modal antara 70 ribu hingga 80 ribu rupiah. Dengan omset yang lumayan sekitar 150 ribuan setiap kali dagang, lumayan untuk memenuhi kebutuhan harian,” terangnya.

Berbagai jenis kue kering dan basah ditawarkan. Adapun lokasi biasa menjajakan barang dagangan biasa disekitar kos-kosan dekat kampus. Baginya di tempat itulah lebih menjanjikan dari pada di jual daerah perkampungan atau pasar.

Meski terbilang ekonomi sulit, keinginan untuk mengenyam pendidikan pun tidak pernah surut. Baginya pendidikan sangatlah penting. Terbukti perempuan yang masih menginjak remaja ini mengikut program belajar kejar paket B di Ciputat Baru setelah tamat dari kejar paket A sebelumnya.


”Saya ingin menikmati bangku kuliah, Mas. Supaya dapat ijazah dan bisa kerja lebih layak” pungkasnya.

Enak dan nikmat. Kesan yang dirasakan Ari Feriana salah satu pembeli saat mencicipi kue buatan Susi. Rasanya sama enaknya dengan kue yang ada di pasaran atau pertokoan.

“Yang pasti harga sesuai dengan kantong mahasiswa. Begini kan sama-sama enak jadinya,” tutur mahasiswa jurusan Sistem Informatika UIN Jakarta.

Semua makanan itu enak kalau bisa menikmatinya. Kehawatiran berlebih soal kecurangan pedagang bukan untuk ditakutkan. Meski memang ada sebagian pedagang yang berlaku curang. Lebih dari itu hanya akal-kalan media saja. “Saya tidak perlu kawatir dengan berbagai pemberitaan miring media terkait jajan emperan. Bagi saya, itu tidak lebih dari sekadar persaingan yang tidak jujur saja oleh orang yang bermodal besar,” tegasnya. (A. Nuri)



Share this post :

Masukkan email untuk berlangganan:

Delivered by Angkringanwarta

 
Ayo kirim tulisanmu ke : angkringan123@gmail.com
Copyright © 2012. AngkringanWarta - All Rights Reserved
Powered by Angkringanwarta