Memasuki detik-detik Hari Kemerdekaan Indonesia, adakah sesuatu yang cukup berarti dalam perayaan HUT RI ke-67, selain sebuah pertanyaan apakah bangsa Indonesia sudah benar-benar merdeka?
Pertanyaan itu, mungkin hanya sekadar angin lalu dan seiringnya waktu, maka semua lenyap tanpa pernah disadari. Meski demikian, setidaknya ada catatan yang suatu saat kita bisa melihat kembali butir-butir kejadian.
-Menjelang hari raya Kemerdekaan, sejumlah napi koruptor mendapatkan potongan 4 empat bulan dari masa tahanan. Adapun yang mendapatkan, seperti Gayus Tambunan, kurator Puguh Wiryawan dan mantan Bupati Garut Agus Supriadi
-Uang sebesar 7,8 Miliar dihabiskan hanya untuk mengadakan upacara perayaan Hari Kemerdekaan RI, yang berlangsung di Istana Merdeka.
-Saat berlansungnya peringatan Kemerdekaan, Presiden RI mempromosikan lagunya, Lagu ciptaannya berjudul "Bersatu dan Maju". lagu itu dinyanyikan Brian Simarmata, siswa Sekolah Dasar Tunas Daud, Mataram, Nusa Tenggara Barat.
- Dalam upacara peringatan hari kemerdekaan yang berlangsung di Istana Negara, seperti pada tahun-tahun sebelumnya, mantan Presiden Megawati Soekarnoputri memilih kembali absen.
Dia lebih memilih menggelar upacara peringatan HUT RI di kantor DPP PDIP, di Lenteng Agung, Jakarta Selatan, daripada mengikuti upacara di Istana Negara, dengan berdalih, untuk memperingati Hari Kemerdekaan tidak perlu acara seremonia, tapi hakikat dari hari kemerdekaan itu sendiri. (DS)
