Berita Terbaru:
Home » » Tasya, Bukan Si Gembala Sapi lagi

Tasya, Bukan Si Gembala Sapi lagi

Written By angkringanwarta.com on Thursday, August 09, 2012 | 18:05

Sebagai mantan artis dan Duta Konsumen Cerdas, Tasya Kamila, berkenan hadir dalam acara tersebut sekaligus memandu acara kaderisasi sekitar 200 peserta konsumen cerdas untuk pelajar Kota Tangerang Selatan.

Mantan artis cilik yang dulu di kenal sebagai si Gembala Sapi, pada tahun ini menjadi gembala bagi ribuan kader dari kalangan pelajar dari tingkat SD hingga SLTA se-Indonesia. Jadilah konsumen cerdas itulah pesan yang hendak di sampaikan dalam acara sosialisasi tersebut.

Masuknya panganan dari mancanegara patut di waspadai mengingat Badan Pemeriksa Obat dan Makanan (BPOM) sendiri banyak menemukan panganan yang tidak sehat yang sering di konsumsi masyarakat kita. Kementerian Perdagangan RI bersama Badan POM dan Yayasan Lembaga Konsumen Indonesia (YLKI) bertempat di SMAN 2 Tangerang Selatan mengadakan acara “Sosialisasi Konsumen Cerdas. (8/8).


Acara sosialisasi yang di hadiri langsung Menteri Perdagangan RI, Gita Wirjawan Gunawan, mengungkapkan, kita harus memastikan bahwa produk-produk yang masuk ke Indonesia tidak akan merugikan baik konsumen maupun produsen kita.

“Untuk itu, pemerintah akan mengamankan pasar dalam negeri dari serbuan produk-produk yang tidak sesuai dengan ketentuan melalui kegiatan pengawasan dan edukasi konsumen yang rutin," tegas Gita saat memberikan sambutan.

Pada kesempatan ini, Mendag bersama Wali kota Tangerang Selatan, Airin Rachmi Diany, Dirjen Standarisasi dan Perlindungan Konsumen (SPK) Kemendag Nus Nuzulia Ishak di saksikan oleh Kepala Badan POM dan YLKI dan sejumlah undangan, berkenan memberikan rapid test kit secara simbolik yang nantinya akan diberikan kepada sekitar 4500 SD.

Rapid test kit sendiri adalah alat pendeteksi bahan berbahaya (seperti rhodamin, metanil yellow dan borax) yang terkandung dalam makanan, kepada pihak sekolah empat perwakilan penjaja makanan sekolah di Kota Tangerang Selatan.

Mendag berharap para konsumen sejak dini sudah diajarkan untuk dapat memproteksi dirinya secara alamiah terhadap produk-produk yang tidak memenuhi aspek kesehatan, keamanan, keselamatan dan lingkungan (K3L).

Menurut Dirjen SPK, pemberian rapid test kepada sekolah Sekolah Dasar karena sangat rentan terhadap kontaminasi bahan berbahaya pada pangan jajan sekolahnya, demikian menurut Dirjen SPK.

Sebelum meninggalkan tempat, Mendag menghimbau agar pihak sekolah dapat secara aktif melakukan pengawasan mandiri terhadap jajanan pangan yang beredar khususnya di lingkungan sekolah, sehingga para siswa dapat terhindarkan dari mengkonsumsi makanan tidak sehat. Kemudian kepada para pedagang jajanan pangan beliau melarang keras penggunaan zat pewarna dan pengawet yang kerap digunakan pada panganan. (Jong)



Share this post :

Masukkan email untuk berlangganan:

Delivered by Angkringanwarta

 
Ayo kirim tulisanmu ke : angkringan123@gmail.com
Copyright © 2012. AngkringanWarta - All Rights Reserved
Powered by Angkringanwarta