Berita Terbaru:
Home » » SBY Ikuti Gaya Blusukan Jokowi, Demokrat Bungkam Soal Pencitraan

SBY Ikuti Gaya Blusukan Jokowi, Demokrat Bungkam Soal Pencitraan

Written By angkringanwarta.com on Saturday, January 05, 2013 | 00:59

Hari ini, Jumat (41/1) sebagaimana diberitakan dibeberapa media, Presiden SBY melakukan kegiatan inspeksi mendadak secara incognito alias tidak ada perencanaan sebelumnya. Dalam sidaknya, Kepala Negara didampingi oleh Ibu Negara Ani Yudhoyono hadir di Desa  Tanjung Pasir, Kecamatan Teluk Naga, Kabupaten Tangerangan, Provinsi  Banten.

Dalam kunjunganya, SBY mengunjungi beberapa lokasi di Kampung Nelayan seperti teras Bank Rakyat Indonesia (BRI) untuk pemberian Kredit Usaha Rakyat, POM solar untuk nelayan, tempat pelelangan ikan dan juga dermaga.

Staf Khusus Presiden bidang Komunikasi Politik Daniel Sparringa menyatakan, dalam dua tahun ke depan SBY akan lebih sering berada di lapangan. Alasannya, tiga tahun pertama, SBY telah melakukan pemetaan masalah. Jadi, SBY akan lebih agresif melakukan kunjungan kerja menemui rakyat di berbagai daerah di sisa masa jabatannya hingga 2014. "Presiden SBY akan memakai waktu terbaiknya dalam dua tahun kedepan untuk 'turba', alias turun ke bawah," ujarnya.

Daniel menjelaskan, tujuan dari turba atau blusukan itu untuk memantau dan mengevaluasi implementasi kebijakan serta program aksi pemerintah pusat dan daerah. Turba sendiri merupakan sebutan lain dari blusukan yang mulai dipopulerkan Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo. Dengan kata lain, apa yang dilakukan Presiden SBY tak lain mengikuti apa yang telah dilakukan Gubernur Jokowi.

Publik mengagap SBY mengikuti gaya Jokowi. Mendapat tanggapan tersebut, Wakil Sekjen Partai Demokrat, Saan Mustofa langsung membantahnya dengan tegas. Menurutnya, Presiden Susilo Bambang Yudhoyono lebih dulu melakukan bluksukan. SBY, imbuh dia, sudah memulainya sejak masa kampaye pilpres 2004 yang berlanjut hingga periode Kabinet Indonesia Bersatu jilid I. "Lebih dulu pak SBY yang blusukan dibanding pak Jokowi," kata Saan,  di Jakarta, Jumat (4/1/2013).

Presiden, katanya, juga sering melakukan blusukan untuk melihat kondisi masyarakat yang dipimpinnya secara langsung. Blusukan presiden itu juga ditujukan untuk mendongkrak kinerja menteri.

Kritik Gaya Jokowi

Sebelumnya, soal gaya blusukan yang gencar dilakukan Jokowi sendiri sempat mendapat kritikan pedas politisi Demokrat. Partai besutan SBY ini dengan lantang mengkritis apa yang menjadi ciri khas kepemimpinan Jokowi.

Ruhut Sitompul saat masih menjabat Ketua DPP Bidang Kominfo, mengkritik habis gaya blusukan ala Jokowi tersebut. Menurutnya, apa yang dilakukan Jokowi hanyalah pencitraan semata. "Pencitraan saja, kasihan Jakarta," sindir Poltak panggilan tenar Ruhut.

Ruhut juga yakin pencitraan ala Jokowi ini tidak akan lama. Masyarakat akan tahu bahwa tidak ada yang bisa dilakukan oleh Jokowi. "Kita tunggu satu tahun nanti, kita tunggu tanda-tandanya," tegasnya.

Hal serupa juga dilontarkan Anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Jakarta Achmad Husein Alaydrus. Poltisi Demokrat Jakarta ini menegaskan, permasalahan di Jakarta tak akan bisa diselesaikan dengan hanya bluksukan. "Blusukan tidak benar, buktinya warga banyak kebanjiran. Blusukan apa itu, akal-akalan saja," kata Husein.

Menurutnya, kinerja Jokowi harus disentil. Seperti soal banjir yang selama ini menyusahkan warga Jakarta, harusnya Jokowi bekerja cepat untuk mengatasi. terlebih dalam sepekan ini, Jakarta dihantui dengan banjir di sjumlah pusat kota. "Jangan nunggu bola, tapi cari bola bagaimana banjir cepat surut," tegasnya.

Terlebih untuk warga Jakarta yang bermukim di bantaran Kali Ciliwung, seperti Kampung Pulo, Kampung melayu, Kalibata, pasti akan kembali terendam banjir yang diprediksi datang dini hari. "Jokowi harus bergerak cepat, kalau tidak bisa-bisa Jakarta kelelap nanti," tegasnya.

Share this post :

Masukkan email untuk berlangganan:

Delivered by Angkringanwarta

 
Ayo kirim tulisanmu ke : angkringan123@gmail.com
Copyright © 2012. AngkringanWarta - All Rights Reserved
Powered by Angkringanwarta