“Kami menunggu momen ini (menang dari Real Madrid) sejak 14 tahun terakhir,” demikian yang disampaikan oleh Koke, gelandang Atletico Madrid, begitu partai puncak Copa del Rey berakhir. Ya, Atleti memang seperti terkena kutukan dalam rentang waktu sekian lama untuk sekadar menghantam tetangga sebelah mereka.
Sejak meraih gelar ganda pada musim 1995-96, Rojiblancos memang sempat mengalami masa-masa paling sulit dalam sejarah. Mereka sempat tergelincir ke Segunda Division, untuk kemudian bangkit kembali.
Kemenangan terakhir melawan Real Madrid, terjadi pada 30 Oktober 1999. Ketika itu, Santiago Bernabeu menjadi saksi gol-gol dari Jimmy Floyd Hasselbaink (’12 dan ’38) dan Jose Mari (’30). Setelahnya, Atletico seperti membentur dinding yang lebih tebal daripada baja.
Bayangkan saja, 25 pertandingan berlalu, mereka hanya mendapatkan 6 hasil seri dan selebihnya kalah. Bahkan sebelum kemenangan di final Copa del Rey kali ini, Atleti memiliki catatan selalu kalah dari El Real dalam 10 laga terakhir.
Menjadi hari spesial bagi Atleti ketika akhirnya pada Sabtu, 18 Mei 2013 ini mereka bisa menaklukkan Real Madrid di stadion yang sama seperti ketika mereka terakhir kali membekap Los Blancos hampir 14 tahun lalu.
Kemenangan Atletico di Copa del Rey sendiri adalah gelar ke10 mereka di ajang ini. Terakhir kali mereka mendapatkannya adalah pada musim 1995-96 ketika menaklukkan Barcelona, dengan cara yang mirip. Melalui perpanjangan waktu. Sementara, duel terakhir Atleti-Madrid di final Piala Raja, terjadi pada musim 1991-92. Ketika itu, Rojiblancos juga berhasil menang dengan skor 2-0.
Dan seperti kata Koke pula, kunci kemenangan Atletico kali ini adalah, “Kami bermain dengan sepenuh hati untuk Atleti.”
