Berita Terbaru:
Home » » Kicauan Komoruddin Hidayat Soal 'UIN Jakarta Larang Bedah Buku Anas'

Kicauan Komoruddin Hidayat Soal 'UIN Jakarta Larang Bedah Buku Anas'

Written By angkringanwarta.com on Friday, September 20, 2013 | 16:10

Komaruddin Hidayat melalui akun twitternya menanggapi kicauan Anak Desa ‏@SyarifAhmad_ dan yayat biaro ‏@yayatbiaro terkait pemberitaan salah satu media nasional, penulis buku Anas Urbaningrum Tumbal Politik Cikeas, Ma’mun Nurod Al Barbasy menyesalkan pihak kampus UIN Jakarta, yang tidak memberikan izin bagi mahasiswa untuk menggelar bedah buku di lingkungan kampus.

Anak Desa dengan akun twitternya ‏@SyarifAhmad_ mempertanyakan kebenaran tentang larangan tersebut. "Ini gimna Prof. @komar_hidayat ? @yayatbiaro: ahhahahahaha kampus apa ini?http://m.sindonews.com/read/2013/09/19/15/785276/UIN … jkt Larang bedah Buku Anas!" kicaunya

Yayat Biaro, pemilik akun ‏@yayatbiaro mempertanyakan bentuk larangan pihak kampus terhadap bedah buku Anas. ahhahahahaha kampus apa ini? http://m.sindonews.com/read/2013/09/19/15/785276/UIN … jkt Larang bedah Buku Anas!" kicaunya.

Akun ‏@yayatbiaro ini bahkan menyarankan agar ada tim untuk menelusuri pelarangan bedah buku. Bro coba kirim tim @TrioMacan2000 ke UIN jkt, ada apa kok kampus mulai larang2 bedah buku! Pasti ada yg ga beres," imbuhnya.

Menanggapi kicauan tersebut, pemilik akun twitter,  @komar_hidayat mengklaim selama ini UIN Jakarta tak pernah melarang membahas buku apa pun. Setahu saya di UIN Jkt tak ada larangan bahas buku apapun. Di FU ideologi2 besar yg anti agama bahkan dipelajari. @SyarifAhmad_ @yayatbiaro," kicaunya.

Komaruddin mengklaim UIN Jakarta telah memberikan kebebasan yang ingin membahas pemikiran pemikiran siapa pun. "Setahu saya di UIN bebas bahas buku apa saja. Di FU pemikiran atheisme yg anti agama bahkan jadi mata kuliah.Termsk faham Ahmadiyah," kicaunya lagi.

Bahkan, lanjutnya, pada Fakultas Ushuluddin mempelajari setiap agama, filsafat, dan mazhab. "Di FU Jurs Perbandingan Agama, berbagai agama, filsafat dan mazhab pemikiran dipelajari sbg kajian ilmiah," imbuhnya. "Kita hidup di kampus terbuka. Mau baca apa saja dan diskusi apa saja terbuka. Janganlah kampus diperkecil," imbuhnya.

Komaruddin mengaku tak mengetahui jalan cerita pelarangan buku Anas. Mungkin saja, kata dia, pelarangan buku ini bagian dari promosi. "Kalau ada buku yg dilarang, sama saja itu sebuah promosi. Atau itu maksudnya? Aku sendiri tdk tahu ceritanya," tulisnya di akun twitternya.

Lebih lanjut, ia menyebut pemberitaan pemberitaan tersebut merupakan berita lebay. "Berita larangan bedah buku di UIN itu lebay. Mungkin soal teknis. Hari gini kok melarang bedah buku.Di lorong2 kampus mhsw bebas," ujarnya.

(Adit)










Share this post :

Masukkan email untuk berlangganan:

Delivered by Angkringanwarta

 
Ayo kirim tulisanmu ke : angkringan123@gmail.com
Copyright © 2012. AngkringanWarta - All Rights Reserved
Powered by Angkringanwarta