Berita Terbaru:
Home » » (Rival) Yang Terlupakan

(Rival) Yang Terlupakan

Written By angkringanwarta.com on Sunday, October 20, 2013 | 09:04

Oleh Reza Fajri*

Seperti klub-klub besar lainnya, Chelsea memiliki banyak musuh. Tidak hanya di kota London sendiri, namun juga tersebar ke seluruh penjuru Inggris. Mulai dari Cardiff sampai ke Leeds.

Jika kita melihat dari faktor geografis, tentunya Fulham atau Queens Park Rangers yang bisa dianggap sebagai musuh besar Chelsea. Namun para fans Chelsea justru tidak menganggapnya demikian. Para fans sepakat tidak menganggap para tetangganya itu sebagai musuh. Hal ini disebabkan karena dahulu Chelsea jarang sekali bertemu dengan QPR dan Fulham. Sebelum Fulham promosi ke Premier League di tahun 2001, terakhir kali Chelsea bertemu dengan Fulham adalah di tahun 1986.

Banyak mungkin yang beranggapan bahwa Manchester United, Arsenal atau Tottenham Hotspur adalah klub-klub yang paling dibenci oleh suporter Chelsea. Namun jika kita melihat-lihat forum-forum diskusi suporter Chelsea di internet, maka kita bisa tahu bahwa ada beberapa klub yang dulu pernah menjadi rival utama Chelsea. Seiring dengan naiknya status Chelsea sebagai klub papan atas, maka para rival lama ini sering kali terlupakan, atau bahkan tidak diketahui sama sekali oleh para fans baru.

Salah satu rival klasik Chelsea yang terlupakan adalah Leeds United. Dalam sebuah survei oleh Football Fans Census di tahun 2003, para fans Leeds menempatkan Chelsea di urutan kedua, di bawah Manchester United, sebagai musuh besarnya. Dan di buku Official Chelsea Biography (2006), Leeds ditulis sebagai salah satu musuh utama Chelsea. Di era 70’ dan 80’an, kedua kelompok hooligan yaitu Chelsea Headhunters dan Leeds Service Crew, menjadi bagian dari kelompok-kelompok hooligan yang paling terkenal dengan reputasi kekerasannya.

Di era 60’an, Leeds dibawah asuhan Don Revie berkembang menjadi kekuatan yang diperhitungkan dalam persepakbolaan Inggris. Dari tahun 1964 sampai 1974, Leeds berhasil mendapatkan berbagai trofi, seperti: Divisi Satu, Piala FA, Piala Liga dan lain sebagainya. Namun Leeds ketika itu juga dianggap sebagai tim yang selalu memperagakan permainan kotor dan kasar, sampai-sampai mendapat julukan “Dirty Leeds”. Tak jarang permainan kasar Leeds ini juga diladeni dengan kasar oleh lawan-lawannya, termasuk Chelsea.

Pertemuan antara Chelsea dengan Leeds ketika itu selalu diwarnai dengan permainan kasar dan sarat kontroversi. Momen yang paling diingat adalah ketika kedua klub ini bertarung di final Piala FA 1970. Pertandingan ini sering disebut-sebut sebagai pertandingan paling brutal dalam sejarah persepakbolaan Inggris. Walaupun dalam pertandingan di Old Trafford ini banyak sekali pelanggaran dan tekel-tekel keras, namun wasit Eric Jennings hanya memberikan satu kartu kuning kepada pemain Chelsea, Ian Hutchinson.

Padahal dalam sebuah ulasan di tahun 1997, David Ellerey, seorang wasit, menilai bahwa dalam pertandingan itu seharusnya ada 20 kartu kuning dan 6 kartu merah. Sejak itulah pertandingan antara Chelsea dengan Leeds selalu merepotkan kepolisian karena tak jarang kerusuhan seringkali terjadi ketika pertandingan berlangsung.

Kembali ke London, musuh lama Chelsea yang lain adalah West Ham United. Mungkin sekarang para fans Chelsea tidak menganggap West Ham sebagai rival. Tetapi kekesalan para suporter West Ham ketika melihat alumninya meraih kesuksesan di Chelsea tentu bisa kita lihat dari chant-chant anti-Chelsea yang selalu mereka kumandangkan ketika klubnya bertemu dengan Chelsea.

Ada Leicester City dan Cardiff City yang juga sering dianggap sebagai rival lama Chelsea. Saya kesulitan mencari tahu mengapa bisa timbul permusuhan di antara fans Chelsea dan Leicester. Namun dari beberapa postingan yang saya baca di forum theshedend.com –salah satu forum suporter Chelsea, permusuhan antara Leicester dan Chelsea disebabkan oleh permusuhan antara Baby Squad (hooligan Leicester) dengan The Headhunters (Chelsea) di era 70’an.

Sabtu (19/10) Chelsea kembali bertemu dengan seteru lamanya yaitu Cardiff. Terakhir kali keduanya bertemu di pertandingan liga adalah ketika Maret 1984. Namun kedua klub ini juga pernah bertemu pada 2010 dalam ajang Piala FA. Sesaat setelah pertandingan itu, keributan pecah di luar Stamford Bridge. Beberapa orang terluka dalam kerusuhan itu dan 24 hooligan terpaksa ditahan oleh polisi dan dijatuhi larangan masuk stadion selama beberapa tahun. Sentimen Inggris vs Wales sering dianggap sebagai pemicu rivalitas antara Chelsea dengan Cardiff.


Penulis  pemilik akun Twitter @rezafajri



Share this post :

Masukkan email untuk berlangganan:

Delivered by Angkringanwarta

 
Ayo kirim tulisanmu ke : angkringan123@gmail.com
Copyright © 2012. AngkringanWarta - All Rights Reserved
Powered by Angkringanwarta