Sutradara Garin Nugroho akan menghadiri acara pemutaran salah satu filmnya, yang berjudul “Mata Tertutup”. Pemutaran film tersebut akan berlangsung dalam acara ArtHouse Cinema, Selasa, 22 Oktober 2013 jam 19.00 di GoetheHaus, Jl. Sam Ratulangi 9-15 Jakarta Pusat.Garin juga akan memberikan keterangan dan menjawab pertanyaan peserta yang mempertanyakan tentang film tersebut. Untuk itu, dengan senang hati kami mengundang Anda untuk menghadiri acara tersebut.
Indonesia, Garin Nugroho, 2011, 90 min
Mata Tertutup mengangkat kisah nyata dari lembaran memilukan dalam cerita Indonesia hari ini. Dalam film tersebut berkisah tentang Rima, Jabir dan Asimah, Rima adalah seorang gadis yang sedang gundah dalam pencarian identitas. Dalam kegamangannya, ia terlibat dalam NII (Negara Islam Indonesia). Jabir, seorang remaja yang menjadi pengebom bunuh diri karena terdorong oleh kondisi keluarga dan kesulitan ekonomi. Asimah, seorang ibu yang kehilangan anak satu-satunya: Aini. Anaknya menjadi korban penculikan yang dilakukan oleh kelompok Islam Fundamentalis. Penculikan itu berlangsung ketika Asimah tengah berada pada proses perceraian. Asimah menjadi frustasi.
Garin Nugroho lahir di Yogyakarta dan belajar film di Fakultas Sinematografi Institut Kesenian Jakarta, IKJ (selesai pada 1985). Garin memulai karir sebagai sutradara lewat produksi film dokumenter. Namanya mulai ‘beredar’ setelah film cerita panjang pertamanya, Cinta dalam Sepotong Roti (1990), langsung mendapat penghargaan Film Terbaik di Festival Film Indonesia 1991. Film keduanya, Surat untuk Bidadari (1992), membawa Garin ke dunia panggung film internasional. Sejak itu, namanya melejit dan merambah ke berbagai festival film internasional.
Penghargaan:
Sutradara Terbaik (Garin Nugroho),
Pemeran Wanita Utama Terbaik (Jajang C. Noer),
Pengarah Sinematografi Terbaik (Anggi Frisca "Cumit),
Film Cerita Panjang Terbaik dan Pemeran Pria Pendukung (Kukuh Riyadi)
Di AFI (Apresiasi Film Indonesia) 2012
