Berita Terbaru:
Home » » Kicauan Yusril Soal Rencana Indonesia Tinjau Hubungan dengan Australia

Kicauan Yusril Soal Rencana Indonesia Tinjau Hubungan dengan Australia

Written By angkringanwarta.com on Wednesday, November 20, 2013 | 09:21

Sejumlah media ramai memberitakan memberitakan soal penyadapan yang dilakukan Badan Intelijen Australia (DSD) terhadap telepon genggam Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) dan sejumlah pejabat Indonesia lainnya. Atas hal tersebut sejumlah kalangan angkat bicara.

 SBY mengaku meras geram penyadapan tersebut. Ia bahkan berniat meninjau kembali kerjasama bilateral dengan Australia. “Kita juga akan meninjau kembali sejumlah agenda kerjasama bilateral, akibat perlakuan Australia yang menyakitkan itu,” ujar SBY melalui akun twitternya, @SBYudhoyono.

SBY juga mengaku telah memerintah Menteri Luar Negeri Indonesia, Marty M. Natelegawa untuk memanggl pulang Duta Besar Indonesia yang berada di Australia. ”Saya instruksikan Menlu Marty Natalegawa utk memanggil ke Jakarta Dubes RI utk Australia. Ini langkah diplomasi yg tegas,” lanjut tweet SBY.

 Terkait rencana Pemerintah Indonesia meninjau ulang seluruh kerja sama pertukaran informasi dan kerjasama lainnya dengan Australia dipandang secara positif oleh pakar hukum tata negara, Yusril Ihza Mahendra.

Melalui akun twitternya, politikus ini bahkan memberikan beberapa saran yang perlu dilakuakn pemerintah jika benar-benar ingin meninjau ulang hubungan kerjasama dengan Australia.

"Jika Pemerintah ingin tinjau ulang dan bahkan membatalkan kerjasama dengan Australia, yang pertama harus dibatalkan adalah kerjasama penanggulangan imigran illegal yang ingin masuk ke wilayah Australia," tulisnya dalam akun @Yusrilihza_Mhd

Berikut ini adalah kicauan lengkap Yusril Ihza Mahendra:
1. Kalaulah Pemerintah benar2 mau meninjau ulang dan bahkan membatalkan kerjasama dg Australia, yg pertama harus dibatalkan..
2...adalah kerjasama penanggulangan imigran illegal yang ingin masuk ke wilayah Australia
3. Penanganan imigran illegal tsb sangat memberatkan Indonesia dan terlalu menguntungkan Australia
4. Kita jangan mau dijadikan bemper Australia dalam menangkal masuknya imigran ke negara itu. Kita bukan polisi Australia
5. Imigran yg mau masuk ke Australia datang dari berbagai negara. Ada yg naik kapal atau perahu dan melintasi perairan kita menuju Australia
6. Mengapa kita jadi berkewajiban menangkapi kapal2 imigran tsb dan menampungnya di wilayah kita. Ini sungguh memberatkan kita.
7. Imigran yg ditampung itu tinggal bertahun2 di wilayah kita di tempat2 penampungan, menunggu sampai ada negara ke 3 yg mau tampung mereka
 8. Padahal rakyat kita sendiri saja miskin, kok harus menahan dan menampung begitu banyak imigran asing yg mau ke Australia
9. Sejatinya kita tdk ada urusan dengan imigran yg mau ke Australia itu. Kita hanya jd wilayah negara terakhir sebelum mereka sampai ke sana
10. Waktu saya jd Menkumham saya katakan pd Menteri DIMA Australia, Philip Ruddock, saya tdk mau jadi polisi negara anda
11. Nenek moyang kami mestinya dulu menahan kapal James Cock yg bawa warga Inggris yg mau ke Australia untuk jadi imigran ke benua itu
12. Imigran illegal asal Inggris yg naik kapal James Cook itulah yg merampok tanah2 orang Oborigin dan kini jadi penguasa di sana
13. Setelah berkuasa, sekarang larang orang lain yg mau jadi imigran. Malah suruh Indonesia jadi polisi menahan para imigran itu
14. Sejak jd Menkumham saya sdh desak Kemenlu utk kaji ulang keanggotaan kita dlm IOM (international organisation for migration)
15. Keanggotaannkita di organisasi itu tdk banyak manfaatnya bagi kepentingan nasional
16. Tokh tdk banyak WNI yg mau mengungsi ke negara lain, tapi lebih banyak WN lain yg mau ngungsi ke sini
17. Keanggotaan kita di IOM dijadikan alat bagi Australia utk menekan kita agar mau tampung imigran yg mau masuk ke negara mrk
18. Ingat pengalaman kita tangani pengungsi Vietman di P Galang. Baru 20 tahun kita bisa menyelesaikannya
19. Waktu membahas soal imigran ini, saya berapa kali tegang dg counterpart di Australia, Menteri Imigrasi dan Menteri Kehakiman Australia
20. Sikap saya terhadap Australia tegas saja. Saya tdk mau negara kita ditekan2 ikuti kemauan Australia
21. Sementara sikap mereka juga tdk kooperatif tangani nelayan2 kita yg tak paham batas laut di Pulau Pasir di selatan P. Timor
22. Pulau Pasir adalah pulau milik Australia, yg sering dikira nelayan Timor dan Bugis masih wilayah Indonesia
23. Nelayan2 itu ditangkapi dan kapalnya ditarik ke Darwin dan mereka ditahan di atas kapalnya bertahun2 tdk boleh naik ke darat
24. Sikap australia yg tdk manusiawi itu membuat saya berang dengan mereka
25. Itu pula yg membuat yg membuat insiden diplomatik ketika saya menolak digeladah ketika akan memasuki gedung parlemen australia
26. Saya anggap penggeladahan terhadap menteri yg menjadi tamu yg diundang Pemerintah Australia adalah penghinaan
 27. Dubes Imron Cotan waktu itu panik, karena saya perintahkan delegasi RI tinggalkan Gedung Parlemen Australia
28. Insiden baru selesai setelah PM John Howard minta maaf atas penggeledahan tsb dan kami kembali ke gedung parlemen
29. SikapAustralia yg terkadang arogan, memang perlu dikasi pelajaran. Jangan mau kita dihinakan negara asing. MERDEKA!
30. Meski Dubes kita di Australia sh dipanggil pulang, PM Australia tetap menolak minta maaf atas kegiatan mata2 mrk di sini
31. Dubes Australia di Jakarta malah sedang jalan2 ke Papua
32. Kini saatnya Presiden @SBYudhoyono bersikap lebih tegas dengan mengusir Dubes Australia di Jakarta agar 1 x24 jam tinggalkan Indonesia..
33. Daulat Bangsaku! Daulat Negaraku! Merdeka!



Share this post :

Masukkan email untuk berlangganan:

Delivered by Angkringanwarta

 
Ayo kirim tulisanmu ke : angkringan123@gmail.com
Copyright © 2012. AngkringanWarta - All Rights Reserved
Powered by Angkringanwarta