Berita Terbaru:
Home » » Mafia Bisnis dalam Dunia Pendidikan

Mafia Bisnis dalam Dunia Pendidikan

Written By angkringanwarta.com on Monday, November 11, 2013 | 18:30


                                                              Oleh Muhammad Nur Azami*
Mafia bisnis berkedok pendidikan dewasa ini, membuat esensi pendidikan seakan menghilang. Carut-marut dunia pendidikan di Indonesia seakan menambah kemelut problematika yang kompleks di Negeri ini. Pendidikan yang seharusnya menjadi penunjang kemajuan peradaban bagi suatu bangsa, justru lain halnya yang terjadi di Indonesia.

Pendidikan yang berbau dunia perbisnisan seakan menjadi hal yang lumrah bagi kemajuan dunia pendidikan. Sistem pengkastaan pendidikan di Negeri ini membuat “wong cilik” belum tentu mengenyam bangku sekolah selayaknya masyarakat menengah ke atas umumnya.

Mahalnya biaya pendidikan dewasa ini, menghantui “wong cilik” untuk turut berpartisipasi menjadikan SDM di Indonesia menjadi SDM yang mempunyai kapabilitas serta daya saing yang tinggi.

Pemerintah menyediakan anggaran biaya pendidikan sebanyak  20%, namun anggaran ini belum terealisasi dengan baik dan belum tepat pada sasaran. Alih-alih membangun pendidikan yang baik dengan tersedianya sarana dan prasarana yang memadai serta manajemen keuangan yang professional, namun tendensinya adalah melahirkan neokapitalisme dalam dunia pendidikan masa kini.

Akhir-akhir ini gegar gelora penyelamatan dunia pendidikan mulai diserukan kembali, perbincangan mengenai Rintisan Sekolah Bertaraf Internasional (RSBI) mulai sampai pada klimaksnya. Koalisi Anti Komersialisasi Pendidikan berpendapat bahwa Rintisan Sekolah Bertaraf Internasional hanya gandrung kepada kaum borjuis bukan kepada “wong cilik” yang berada di pinggiran kota dan daerah terintegrasi.

Jika praktik bisnis dalam dunia pendidikan di Negeri ini terus terjadi, maka sangatlah kontradiktif dengan UUD 1945 bahwa pendidikan adalah salah satu hak azasi masyarakat Indonesia yang di jamin oleh Negara. Sudah sangat jelas bahwa seharusnya pendidikan di Negeri ini merupakan hak setiap anak bangsa yang tidak bisa di ganggu gugat, bukan malah mengekslusifkan pendidikan pada system kasta.

Andi Muttaqien Tim Advokasi Anti Komersialisasi Pendidikan, menyatakan: "dukungan dan pengistimewaan RSBI menunjukkan pemerintah ingin lepas tanggung jawab menyediakan pendidikan bermutu. Pendidikan Bermutu bagi semua anak bangsa justru diserahkan kepada pasar yang hanya dapat dinikmati segelintir orang. (Kompas, 17/02/12)"
   
Sebagai kaum intelektual dan agent of change, mahasiswa merupakan generasi pendobrak di masa yang akan datang. Dengan mengembangkan cara berpikir serta keilmuan yang ada, generasi ini dituntut berpartisipasi memajukan dunia pendidikan pada umumnya. Khususnya, peranan pemerintah yang representative terhadap dunia pendidikan di Negeri perlu ditingkatkan, agar esensi pendidikan di Negeri ini tidak hilang dan mafia bisnis yang bersembunyi dalam lumbung dunia pendidikan tidak menjalar lebih jauh.

*Mahasiswa UIN Jakarta, aktiv di komunitas kolekan    
   


Share this post :

Masukkan email untuk berlangganan:

Delivered by Angkringanwarta

 
Ayo kirim tulisanmu ke : angkringan123@gmail.com
Copyright © 2012. AngkringanWarta - All Rights Reserved
Powered by Angkringanwarta