Berita Terbaru:
Home » , » Surat Cinta Kepada Josephine

Surat Cinta Kepada Josephine

Written By angkringanwarta.com on Tuesday, January 14, 2014 | 03:19

Oleh Reza Fajri *

Tak ada yang meragukan kapasitas Napoleon Bonaparte sebagai seorang pemimpin militer yang hebat. Namun ternyata di balik kebesarannya, ia adalah seorang yang rajin menulis surat cinta, terutama kepada istrinya yang pertama, Josephine de Beauharnais.

Pada 1795, Napoleon bertemu dengan Rose Tascher de La Pagerie. Rose adalah seorang janda dengan dua anak. Suaminya, Alexander de Beauharnais, meninggal karena dieksekusi mati dengan guillotine selama masa Pemerintahan Teror. Masa-masa itu adalah salah satu yang paling mencekam dalam sejarah masyarakat Perancis, di mana orang-orang yang dianggap tidak mendukung revolusi Perancis akan dipenggal dengan guillotine. Rose pun sempat dipenjara.

Setelah bertemu pada 1795, Rose dan Napoleon pun saling jatuh cinta. Karena Napoleon adalah seorang yang sangat posesif, maka ia lebih suka memanggil Rose dengan panggilan Josephine. Ia tidak senang dengan panggilan “Rose” karena itu adalah panggilan akrab dari Alexander, suaminya yang terdahulu.

Napoleon dan Josephine pun menikah pada 9 Maret 1796. Sebelumnya pada Desember 1795, ia sempat menulis satu surat kepada Josephine. Surat yang kemudian menjadi sangat terkenal dan mungkin sering dikutip dalam buku-buku bertema cinta.

Paris, Desember 179
5

Aku bangun dalam keadaan memikirkan kamu. Potretmu dan sore yang memabukkan itu, dimana kita menghabiskan waktu bersama dan sekarang tinggallah perasaanku yang kacau-balau.

Josephine manisku, yang tidak dapat dibandingkan dengan apa pun, yang berpengaruh aneh terhadap hatiku! Apakah kamu marah padaku? Apakah benar yang kulihat ini bahwa engkau bersedih hati? Apakah engkau khawatir? Jiwaku tersiksa oleh kesedihan yang mendalam yang tak pernah bisa beristirahat untukmu sayang. Tetapi masih adakah kau simpan untukku penyerahan dirimu akan perasaan yang dalam terhadapku? 

Masihkah kan ku dapatkan dari bibirmu, dari hatimu, cinta yang membakarku seperti api? Ah! Malam itu aku menyadari sepenuhnya betapa salahnya aku menggambarkan tentang kamu dari potret yang kau berikan kepadaku!

Kamu meninggalkanku siang itu; Aku hanya melihatmu selama tiga jam.Sampai kemudian, mio dolce amor, seribu ciuman; tetapi jangan berikan padaku lagi, karena ciuman itu telah menjadikan darahku terbakar.

Namun sayangnya, Napoleon dan Josephine harus mengalami badai perceraian. Alasannya adalah Josephine sulit memberikan keturunan, dan ia pun sudah tidak tahan dengan kelakuan suaminya yang kerap memberi hati kepada wanita lain. Mereka pun bercerai pada 10 Januari 1810. Seperti banyak kisah romantis lainnya, kisah cinta keduanya berakhir tidak dengan happy ending. Padahal kata terakhir yang diucapkan Napoleon sebelum meninggal di pembaringannya pada 1821 adalah, “Josephine”.

*Penulis pemilik akun Twitter @rezafajri

Share this post :

Masukkan email untuk berlangganan:

Delivered by Angkringanwarta

 
Ayo kirim tulisanmu ke : angkringan123@gmail.com
Copyright © 2012. AngkringanWarta - All Rights Reserved
Powered by Angkringanwarta