Oleh Dede Supriyatna
Melihat detik.com, Minggu, (08/01), tertera dalam sebuah berita yang mengatakan perihal Nazaruddin yang belum jua sembuh dari sakitnya, sebagaimana dituliskan dalam ungkapan Elsa Syarief selaku pengacara Nazarudin mengatakan, "Masih lemas dia (Nazar), tetap nggak bisa makan." Akibat dari sakitnya
Elsa juga meminta agar Senin (9/1) mendatang, Nazar bisa dibawa berobat ke rumah sakit. Dan Elsa berharap kliennya bisa dibawa ke RS Abdi Waluyo, sebuah pengajuan yang diajukan. Sakit yang menimpa Nazaruddin pada Rabu (3/1) dalam persidangan membuat pengadilan memutuskan untuk menuda persidangan hingga Rabu 11 Januari, jam 09.00," kata Ketua Majelis Hakim Dharwati Ningsih di Pengadilan Tindak Pidana Korupsi.
Persoalan sakit juga melanda pada kasus lainya, salah satunya Nunun Nurbaiti, ada juga sebelumnya Melinda Dee. Untuk kasus Nazaruddin maupun Nunun, kedua orang yang mengikuti jejak para sebelumnya perihal Korupsi, Kolusi, dan Nepotisme (KKN).
Dari semua cerita sakit, para koruptor berharpa perihal nurani pada penegak hukum. Dan cerita sakit beredar begitu nyaring yang sebelumnya memberitatakan keduanya tentang perihal jalan-jalan, dari keduanya tak ada yang mengisahkan mereka sakit, memang pada kasus Nunun terdapat terdengar kabar nunun pergi untuk melakukan pemeriksaan, tapi sayang kabar yang beredar tak terlalu jelas perihal pemeriksaan.
Untuk saat ini, begitu marak beredar perihal sakit, dan mungkin sudah menjadi fenomena yang lumrah, apabila para tersangka KKN tiba-tiba sakit, entalah. Tapi, yang jelas kenapa mereka secara tiba-tiba mendadak jatuh sakit? Apakah karena mendapatkan ilham sakit, atau karena memang sedang akting , atau akibat kutukann dari rakyat karena marah atas haknya yang raib dimakan mereka.
Dan seandainya perihal sakit kala persidangan juga melanda Nenek Minah yang harus menerima hukuman selama 1,5 tahun akibat mencuri tiga biji kakoa, atau yang belum lama menimpa seorang anak yang bernama AAL akibat kasus pencurian Sandal, akibat kasus tersebut, ia mendapatkan kekerasan dari pihak polisi.
Sayang keduanya tak pandai untuk bermain sandiwara, keduanya terlalu jujur untuk berani memasuki ruang hukum yanga begitu asing. Lalu seandainya nenak Minah atau AAl sakit, Lalu apakah pengadilan akan menunda sidangnya.
Memang persoalan hukum yang pernah terdengar perihal "Para penegak hukum harusnya mempunyai prinsip kemanusiaan, buka cuma menjalankan hukum secara positifistik." Tapi, kala berbicara berbicara nurani atau kemanusian akan menjadi abstrak jika melihat peristiwa yang terjadi, atau kita akan bertanya-tanya kenapa Polisi sebagai penegak hukum yang benar-benar memahami hukum bertindak kasar pada AAl, atau kita akan melihat hal-hal lainya, terlampau banyak yang kita dengar, kita lihat lalu bertanya-tanya benarkah yang kita lihat itu semua berdasarkan hati nurani?
*Penulis tinggal di Kampung Utan yang sebelumnya tinggal di Kampung Gulak
Koruptor Hoby Sakit, Berharap Nurani
Written By angkringanwarta.com on Sunday, January 08, 2012 | 04:14
Label:
Celoteh