Berita Terbaru:
Home » » Sajak-Sajak Sakti Mutiara

Sajak-Sajak Sakti Mutiara

Written By angkringanwarta.com on Sunday, October 28, 2012 | 00:16


Pada yang mabuk waktu

Kah benar, rindu hanyalah kiasan?
Kah benar, pesolek yang selalu bercermin
dan menemukan dirinya terbakar cemburu
adalah pesolek yang gagal memoles wajahnya?
Andai kau tahu, bahwa menyembunyikan rindu
Sesulit menyembunyikan nafasmu kala salju.
Wahai yang mabuk waktu;
Aku tau kau lebih kepayang
mencuri langkah dan berlari menangkap laju,
Tapi aku lebih gamang,
mendapatimu dalam hilang yang berbahasa ambigu.
Mendapatimu ialah
Bertamu pada rumah yang terbuka, namun tiada tuan.
Meski kau tak kan keberatan ku ambil apapun di dalamnya.
Wahai yang mabuk waktu, aku tak butuh itu
Hanya tuan dalam rumah itu
Yang bisa ku ajak berlaku
memandu jalan pergi dan pulangku.





Bermain Hujan

Kaki kecil melangkah ketakutan,
Berjingkat menahan langkah
Tapak-tapak kecilnya membekas coklat di ubin
Menggigit bibirnya yang mungil
Mencari tempat sembunyi
Ia sekuat tenaga tak bersuara
Memenjara semua getar yang ia punya
Matanya yang bulat menunduk
Mengawasi jemari tangan yang beradu resah,
Mengumpulkan kata diujung gemetarnya lidah,
Dalam tuduk, kini ia mengaku,
“ibu, maafkan aku…
aku bermain bersama hujan sore ini..
lalu,
beradu lari dengan angin..
jangan marahi aku, ibu..”
air mukanya menetes,
bercampur hujan yang ikut pulang

songgolangit, 2011




Share this post :

Masukkan email untuk berlangganan:

Delivered by Angkringanwarta

 
Ayo kirim tulisanmu ke : angkringan123@gmail.com
Copyright © 2012. AngkringanWarta - All Rights Reserved
Powered by Angkringanwarta