Berita Terbaru:
Home » » Ada untuk Sesuatu Pilihan

Ada untuk Sesuatu Pilihan

Written By angkringanwarta.com on Wednesday, December 07, 2011 | 21:34

Ia adalah ayah bagi anaknya, suami bagi istrinya, dan ia juga adalah sutradara bagi teater El Na'ma. Dengan waktu yang waktu yang hanya 24 jam, ia berada dalam tempat-tempat yang berbeda, dan kesibukannya saat komunitas teaternya hendak mementaskan.

Sebagaimana, saat ditemui di lapangan Sutudent Center (SC), (6/11), Uin Jakarta. Saat itu, selepas pulang kerja, ia langsung menuju tempat latihan teater. Sesampai ke tempat latihan, Achmad Chotib langsung mendorong-dorong alat yang digunakan untuk latihan teater.

Alat-alat itu juga, nantinya digunakan untuk keperluan pementasan, pementasan yang
Namun, sejenak pria kelahiran 1974 menghentikan aktivitasnya, lalu tersenyum ramah menyambut kedatangan kami, pukul 08.30. Ia kembali tersenyum kala menjawab setiap pertanyaan.

Untungya dalam berteater yang telah begitu dicintainya semenjak Aliyah, Pria yang biasa disapa Eko selalu didukung sama istri, istrinya yang merupakan orang teater dan bahkan ikut juga dalam pementasan garapan El Na’ma.

Meskipun demikian terkadang kejenuhan masih melanda rutinitas yang dijalaninya, selain permasalahan bagaimana saat ia harus bersama keluarganya, pekerjaannya, dengan teaternya dalam membagi waktu 24 jam.

Pria berbadan subur dengan rambut bergaya belah tengah, menjawab kejenuhan atas segala sesuatu yang telah menjadi bagaian dari kehidupanya, dengan cara mengalir saja, lakukan semuanya secara semaksimal mungkin, ketika dengan keluarga lakukanlah semaksimal mungkin, dan ketika harus menjadi sutradara maka lakukanlah juga semaksimal mungkin."

Sutradra ini juga penambahkan “Jikalau ada kendala, saya mengagap itu adalah tantangan, sebuah tantangan untuk memaksimalkan waktu 24 jam. Lalu tinggal bagaimana kita mengatur energi, kalau waktu kan enggak bisa berubah tetap 24 jam mungkin energi, karena energi manusia,kan tidak terbatas tapi kita tidak menduga sampai mana batas energi kita, mungkin lebih ke memanej waktu aja.

Memenej yang telah menjadi pilihan , maka saat ada harus menjadi sesuatu apa yang menjadi pilihan. Ketika saya mencoba aktif di dunia kesenian teater maka apa yang saya berikan harus bermanfaat bagi sekeliling kita, bukan hanya nikmat bagi saya, tapi oranglainpun juga bisa menikmati. Dan ketika bermanfaaat bagi orang lain isnyaAllah akan bermanfaat buat diri sendiri.

Sedangkan untuk saat ini, saya masih berharap terhadap teater biasa lebih bermanfaat buat orang lain, masyarakat lebih suka dan banyak menikmati pertunjukan teater. Teater juga menyadari dirinya bahwa buakan hanya sebuah hiburan saja, tapi juga bisa membantu masyarakat entah yang ada di sekeliling komunitas itu ataupun masyarakat yang menyaksikan pertunjukan teater itu dalam menyelesaikan persoalan-persoalan yang mereka hadapi.

Share this post :

Masukkan email untuk berlangganan:

Delivered by Angkringanwarta

 
Ayo kirim tulisanmu ke : angkringan123@gmail.com
Copyright © 2012. AngkringanWarta - All Rights Reserved
Powered by Angkringanwarta