Berita Terbaru:
Home » » "Status Miskin"

"Status Miskin"

Written By angkringanwarta.com on Friday, December 09, 2011 | 11:39

Oleh Tsuki*

Dibilang aneh bisa juga, dibilang lucu memang lucu, dibilang gila mereka menolak, bahkan ada yang beragumen oleh Nicky Astria dengan mengatakan "Dunia ini panggung sandiwara............" Begitu juga ada yang mengukapkan dalam salah satu akun twitter Savicali "Di negeri ini terlalu banyak pekerjaan yg upahnya hanya cukup mempertahankan 'status' miskin seumur hidup. Karena negaranya buta."

Mungkin anda bisa menggambarkannya? Tapi, apa yang tepat untuk menggambarkan sebuah negeri ini? Kalau saya pribadi ingin memulainya dengan terbatas kosakata, untuk memulainya dari kata aneh, gambaran aneh saat mendengar informasi yang beredar, beberapa media mengakat seputar kasus para buruh sedang berdemonstrasi karena merasa resah atas gajih yang mereka dapat, sedangkan para anggota sibuk mempersiapkan diri untuk pergi ke luar negeri dengan dalil kunjungan kerja.

Dan selanjutnya jika untuk dibilang lucu, lihat saja sandiwara yang terjadi, saat para buruh kerja dari pagi hingga malam, bahkan tak ada waktu untuk membolos kerja. Sedangkan para anggota dewan perlu sidik jari agar mereka tak bolos rapat, untuk mengatasinya juga lebih lucu, jika pada buruh tak kerja, maka dipecat atau dipotong gajih. Untuk para anggota dewan tak kerja diberi hadiah berupa sidik jari seharga 4 Miliar.

Atas apa yang mereka lakukan benarkah mereka waras? Tak pantas juga mereka mereka dibilang gila, sebab saya sering mendengar mereka selalu berdebat, mereka intelektual, mereka menguasai teori-teori, dan jika berdebat persoalan hukum, mereka selalu membawa kata-kata nurani.

Melihat dengan lebel yang mereka miliki dan kata-kata yang digunakan, maka tak pantas juga dibilang gila. Sebab jika anggapan itu muncul, adakah diantara yang tak waras, dan apakah mereka ada yang mengakui bahwa dirinya benar-benar gila? oh, iya ada yang terlewatkan, bahwa orang gila mungkin tak mengetahui bahwa dirinya gila.

*Penulis adalah pendengar berita yang tak pandai berkomentar, dan juga aktif di kedai kopi

Share this post :

+ komentar + 1 komentar

December 10, 2011 at 2:52 AM

Makasih atas kirimanan tulisanya, jika boleh memberi komentar tentang tulisanya, dalam sejujurnya tulisan anda cukup menarik, bagaimana bung Tsuki mencatat sebuah fenomena yang terjadi, namun sepertinya anda terlalu tergesa-gesa dalam menulis sebab tulisan anda masih bisa dikembangkan. Tapi, mungkin ini maunya bung Tsuki, salam kenal dan salam nokrong. Terimakasih

Post a Comment

Masukkan email untuk berlangganan:

Delivered by Angkringanwarta

 
Ayo kirim tulisanmu ke : angkringan123@gmail.com
Copyright © 2012. AngkringanWarta - All Rights Reserved
Powered by Angkringanwarta