Berita Terbaru:
Home » » Mayat di Depan Istana

Mayat di Depan Istana

Written By angkringanwarta.com on Thursday, February 16, 2012 | 01:41

Mayat-mayat itu berderet terlentang, di depan istana negara (15/2), tubuh mereka telah dibalut kain kafan, tinggal menugu waktu saja untuk dikebumikan. Mungkin hari ini, esok, lusa, atau entah kapan para penggali kubur siap untuk melakukan pemakaman massal?

Dan esok hari kemungkinan mayat-mayat itu akan terus bertambah, terutama jika masalah yang terjadi di Bumi Dipasena, Kecamatan Rawajitu Timur, Kabupaten Tulang Bawang, Lampung tak kunjung usai.

Sebuah masalah yang terus berlarut-larut semenjak tahun 2007, tepatnya pada bulan Mei, antara Bumi Dipasena dengan PT Aruna Wijaya Sakti Charoen Pokphand Group (AWS/Gurp CPP) yang dipimpin pengusaha asal Thailand Benjamin Jiaravanon melakukan berbagai pelanggaran industrian dan kemanusian.

Sebuah kejahatan yang sudah terlampau banyak dilakukan (AWS/Gurp CPP) berbentuk idustrisasi dan juga pencabutan aliran listril sejak Mei 2011, dengan alasan petambak melakukan tindakan kriminal terhadap warga Bumi Dipesana.

Berakibat berjatuhan korban. Mereka merupakan korban kejahatan yang telah dilakukan AWS/Gurp CPP, para korban melakukan unjuk rasa dengan melakukan teaterikal, mereka memperagakan mayat yang ditaburi bunga sebagai simbol, bahwa pemerintah sudah tak peduli dan membiarkan warganya berjatuhan menjadi korban kejahatan yang dilakukan (AWS/Gurp CPP). Pemerintah telah mengabaikan mandat UUD 1945 untuk melindungi segenap tumpah darah Indonesia dari kejahatan industri dan kemanusian.

Dengan melakukan aksi tersebut, diharapkan agar pemerintah yang dipimpin Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) dapat membuka hati untuk melihat apa yang terjadi pada 7.512 penambak 41 ribu anggota yang menanti aliran listrik dan usaha budidaya tambak.

Dan apabila pemerintah belum juga mencabut ijin izin usaha dan segera melakukan pengaliran listrik kembali, maka para penambak akan kehilangan pekerjaan. (Dede dan Foto Jose)

Share this post :

+ komentar + 2 komentar

February 20, 2012 at 11:12 AM

ini berita mana kelanjutannya,pak wartawan?

February 21, 2012 at 4:47 AM

kayaknya untuk saat ini memang banyak yang perlu dibenahi, agar pak Presiden bisa lebih memahami lagi apa ayng dibutuhkan rakyatnya ya.. karena rasanya para wakil sekarang sudah jauh dari kata aspiratif

Post a Comment

Masukkan email untuk berlangganan:

Delivered by Angkringanwarta

 
Ayo kirim tulisanmu ke : angkringan123@gmail.com
Copyright © 2012. AngkringanWarta - All Rights Reserved
Powered by Angkringanwarta