Oleh Dede supriyatna*
Sebelum berbicara mengenai lumpur Lapindo terlebih dahulu akan membicarakan tentang kenaikan Bahan Bakar Minyak atau lebih enak disingkat menjadi BBM. Kenaikan BBM tak lain disebabkan harga minyak dunia melambung tinggi, setidaknya itulah dikatakan pemerintah.
Atas dasar tersebut, maka pemerintah perlu mengambil subsidi yang digunakan untuk menyongkong harga pada BBM. Dan apabila harga BBM tak naik, maka akan berdampak pada APBN akan mengalami kebobolan, benarkah hal demikian?
Terlepas dari benar atau tidaknya perihal demikia? Ada satu hal yang perlu dicermati perihal APBN itu sendiri, bahwa apabila negara sedang mengalami krisis lalu perlukah kita menjadi negara yang sukarela dengan mengeluarkan anggaran yang percuma saja.
Pada tahapan ini saja, pemerintah mengeluarkan anggaran sebanyaknya Rp 1,3 triliun. Dana sebesar tersebut untuk menangani kasus lumpur Lapindo, sebagaimana dipaparkan pada Tempo.co dipaparkan, "Pemerintah mengucurkan dana sekitar Rp 1,3 triliun pada anggaran perubahan 2012 untuk menangani dampak sosial kemasyarakatan penanganan lumpur Lapindo. Dana itu akan digunakan untuk pelunasan pembayaran pembelian tanah dan bangunan, bantuan kontrak rumah, tunjangan hidup pada daerah terkena dampak dan di luar area peta terdampak".
Dan tak hanya Rp 1,3 triliun yang telah dikeluarkan negara untuk kasus Lapindo, pemerintah sendiri telah mengeluarkan anggaran Rp 7,2 triliun sejak 2007.
Lantas dari manakah pemerintah mendapatkan anggaran sebanyak tersebut, sedangkan rencana negara menaikan BBM bertujuan agar APBN tak membengkak? Untuk menjawabnya silahkan dicermati sendiri.
Dengan anggaran yang begitu besar, maka besar kemungkinan pemerintah dipusingkan dengan hal tersebut. Maka untuk mengatasi kepusingan dalam menutupi anggaran sebanyak itu, pemerintah mengorbankan masyarakat dengan cara kenaikan harga BBM.
Kenaikan BBM untuk membantu pengusaha yang telah mengakibatkan sumburan lumpur dan menjadi bencana. Dan setiap orang mengetahuinya, bahwa bencana terjadi merupakan tanggungjawab PT Lapindo Brantas.
