Berita Terbaru:
Home » » Benang Kusut di Kepemerintahan SBY?

Benang Kusut di Kepemerintahan SBY?

Written By angkringanwarta.com on Thursday, August 02, 2012 | 23:21



Pertikaian dua lembaga hukum antara KPK dan Polri kembali terjadi, menyusul terkuaknya dugaan korupsi simulator Surat Izin Mengemudi (SIM) di Korps Lalu Lintas Kepolisian RI. Padahal sebelumnya, Presiden SBY telah mewanti-wanti agar lembaga-lembaga penegak hukum saling kerjasama, bukan justru malah bersaing.

"Penegak hukum harus saling bekerjasama, bukan sebaliknya, dan tidak perlu harus saling bersaing yang tidak sehat," ujar Presiden SBY dalam acara rapat koordinasi bidang politik hukum dan keamanan di Kejaksaan Agung Rabu (25/7/2012).

Namun, pernyataan SBY layaknya pepesan kosong. Sebab, baik KPK maupun Polri justru mempertontonkan kepada publik sebuah adegan film laga, bagaimana keduanya bersitegang.

Konflik antara kedua lembaga hukum ini, mengingat berbagai kalangan pada kasus pertaruhan Cicak vs Buaya jilid II. Istilah ini populer saat Komjen Susno Duadji diseret KPK beberapa waktu lalu.

Hal demikian, menurut aktivis Antikorupsi yang juga Pengamat Politik, Fadjroel Rahman, tak perlu terjadi seandainya SBY sebagai kepala negara sejak awal bercermin pada kejadian pertaruhan Cicak vs Buaya jilid I.

Menurut Fadjroel, publik saat ini menunggu apakah SBY berani mengeluarkan sikap agar kedua lembaga penegak hukum ini berjalan saling membantu tanpa menghalang-halangi dalam penyidikan kasus korupsi. "Kalau SBY sudah mengeluarkan hal itu, akan memuluskan penyidikan dan menghalangi Cicak vs Buaya jilid II," kata Fadjroel, Rabu (1/8/2012).

Penegasan serupa juga disampaikan anggota Komisi III DPR Eva Kusuma Sundari. Politisi PDIP ini berharap SBY menunjukkan keseriusan dalam pemberantasan korupsi dengan menertibkan aparat yang tidak seirama. Ketidakseriusan itu, lanjut Eva, terjadi saat petugas KPK bisa tertahan hingga 15 jam di kantor Korlantas Polri. Padahal, kekhawatiran adanya konflik antarlembaga negara dalam perkara ini semestinya dapat dicegah Presiden SBY.

“Sebagai kepala pemerintah, punya kuasa untuk koordinasi dan intervensi guna meluruskan yang bengkok. Itulah kepemimpinan," cetus Eva di Jakarta, Kamis (2/8/2012). (Dede/ Tulisan ini pernah dimuat di salah satu media dengan judul Berbeda)

Share this post :

Masukkan email untuk berlangganan:

Delivered by Angkringanwarta

 
Ayo kirim tulisanmu ke : angkringan123@gmail.com
Copyright © 2012. AngkringanWarta - All Rights Reserved
Powered by Angkringanwarta