Berita Terbaru:
Home » » Deputi Diusir, PSSI Ancam Tinggalkan KONI

Deputi Diusir, PSSI Ancam Tinggalkan KONI

Written By angkringanwarta.com on Wednesday, September 12, 2012 | 01:14

PSSI mengancam akan keluar dari keanggotaan Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI), Karena merasa diperlakukan tidak adil di Pekan Olahraga Nasional (PON) XVIII di Riau.

"Salah satu faktor utama wacana keluarnya PSSI dari keanggotaan KONI, yakni kasus di Riau. Kisruhnya pertandingan hingga menyebabkan penarikan perangkat pertandingan menjadi bukti nyata," ujar Plt Sekjen PSSI Hadiyandra, di Surabaya, Selasa (11/9).

Hadiyandra menyebutkan pada peristiwa pengusiran Deputi Sekjen PSSI Bidang Kompetisi Saleh Ismail Mukadar dari lapangan pertandingan PON. Selain itu juga keputusan PB PON dan KONI yang mengesahkan kepengurusan Pengprov PSSI Jawa Barat, Jambi dan Kalimantan Timur.

"Kasus itu seolah telah menginjak martabat PSSI sebagai organisasi yang seharusnya bertanggung jawab terhadap cabang olahraga sepak bola," ujarnya.

Dia mengungkapkan, PSSI merupakan federasi resmi cabang olahraga sepak bola di Indonesia yang diakui AFC dan FIFA, lanjutnya, satu-satunya organisasi yang mempunyai hak dalam menentukan keabsahan pertandingan sepak bola di PON Riau.

"KONI tidak memiliki kewenangan apapun dengan alasan apapun, untuk mengambil alih tugas dan kewenangan induk organisasi cabang olah raga. Kewenangan sah dan tidak sahnya setiap pertandingan ada pada induk organisasi cabang olah raga," jelasnya.

Saat ini, tambah dia, Tim Legal PSSI masih melakukan kajian tentang wacana keluar dari keanggotaan KONI, termasuk mengkaji dampak dan resiko jika rencana tersebut benar-benar dilakukan. Bahkan tidak hanya itu saja, PSSI juga berencana mengajukan gugatan hukum terhadap tindakan PB PON yang tidak memperlakukan perangkat pertandingan sepak bola sebagaimana mestinya.

Hadiyandra menceritakan, ketika wasit-wasit sepak bola datang di Bandara di Riau, tidak ada penyambutan termasuk petunjuk dimana mereka menginap. "Dalam peraturan sudah dijelaskan, wasit mulai di daerah harus mendapat perhatian hingga sampai Riau. Tapi kenyataannya tidak, dan wasit kebingungan seperti anak ayam kehilangan induknya," terang dia. (Yatna)


Share this post :

Masukkan email untuk berlangganan:

Delivered by Angkringanwarta

 
Ayo kirim tulisanmu ke : angkringan123@gmail.com
Copyright © 2012. AngkringanWarta - All Rights Reserved
Powered by Angkringanwarta