Berita Terbaru:
Home » » Diserang Publik, Demokrat Merengek Iba

Diserang Publik, Demokrat Merengek Iba

Written By angkringanwarta.com on Saturday, October 20, 2012 | 15:30

Semenjak terbongkarnya beberapa kasus korupsi yang banyak melibatkan para politikus partai Demokrat. Nama partai besutan SBY mengalami penurunan draktis. Bahkan, publik menilai Demokrat sebagai partai koruptor.

Dimulai mantan bendahara umum Demokrat, M. Nazaruddin. ia resmi menjadi narapidana. Selama menjalani sidang Nazaruddin mengaku kasus wisma atlit banyak melibatkan sejawatnya di Demokrat. Kicauan Nazar mengenai korupsi sudah menggemparkan republik.

Kemudian diikuti mantan rekannya, Angelina Sondakh. goyangan Angie Lebih dahsyat dari tsunami Nazaruddin. Adalah Rosa Mindo Manullang yang mengisahkan ancaman Angie saat bersaksi di Pengadilan Tipikor, Jakarta, Kamis (11/10). Kata Rosa, Angie mengancam akan membuka semua kasus korupsi di DPR jika dirinya menjadi korban dalam kasus Kemendiknas.

Dalam BAP yang dibacakan jaksa, Angie pernah menjenguk Rosa di Rumah Tahanan khusus Perempuan Pondok Bambu, Jakarta Timur, tidak lama setelah dia ditahan KPK. Dalam pertemuan tersebut, Angie meminta agar dirinya dikeluarkan, bila tidak mantan puteri Indonesia tersebut mengancam akan membuat 'tsunami' di DPR.

Kendati mengancam akan membuat gempar Senayan, anggota Dewan Pembina Partai Demokrat Hayono Isman, mempersilakan Angie membuka semuanya. "Bagus, saya sepenuhnya mendukung kalau memang itu benar, dan patut ditelusuri KPK. Saya sepenuhnya mendukung," ujar Hayono di Gedung DPR, Jakarta, Kamis (11/10).

Anggota Komisi I DPR ini menyatakan, Angie bukan sedang meluapkan rasa kecewa maupun amarah. Namun, Angie melihat ada yang tidak beres di dalam DPR. "Alasan nomor dua mau karena dia kecewa atau tidak. Ini ada proses yang tidak baik yang mungkin selama ini terjadi di DPR," papar dia.

Hayono juga meminta Angie matang dalam menyampaikan informasi kepada KPK. Tentunya dengan bukti-bukti yang ada, sehingga tidak menimbulkan fitnah. "Angie harus matang dalam menyampaikan informasi kepada KPK, harus ada bukti. Kalau tidak menjadi fitnah, itu yang kita hindari. Kalau memang ada oknum DPR yang dia tahu laporkan saja. Ini yang kita harapkan," tukas dia.

Atas dasar itulah, publik mulai berharap banyak kepada KPK agar segera membongkar korupsi dan menyeret para elit Demokrat ke pengadilan. Berbagai cara dilakukan publik, dari jejaring sosial seperti Twitter agar KPK sebagai lembaga hukum berani bertindak.

Salah satu yang paling berani adalah pemilik akun Twitter @TrioMacan2000. Dalam kicauannya, @TrioMacan2000 menyebut Menpora Andi merupakan orang yang paling bertanggungjawab dalam kasus korupsi Hambalang.

Kicau @TrioMacan2000, sebenarnya merujuk pada keterangan saksi Dedy (Kabiro) dan Wafid Muharram (mantan Sesmenpora) di Pengadilan. Keduanya bersaksi, semua proses pengurusan sertifikat Hambalang turut melibatkan berbagai pihak, yakni BPN, Bupati Bogor, dan anggota DPR.

Tentu saja, keterlibatan sejumlah pihak itu juga diketahui dan dilaporkan kepada Andi sebagai penanggungjawab. Bahkan, semua pemenang proyek pengadaan Hambalang ini ditentukan Andi melalui adiknya Choel Mallarangeng bersama orang kepercayaannya Paul Nelwan.

Tak sampai di situ saja, @TrioMacan2000 menyatakan seandainya kasus Hambalang terbongkar maka akan menjalar pada keluarga Cikeas, untuk itu Andi sampai saat ini belum juga ditetapkan sebagai tersangka.

Merasa dihantam dan dipojokkan dengan opini-opini publik, para politisi Demokrat pun sepertinya sudah putus asa. Tidak lagi melakukan perlawanan. Sebaliknya, mereka kompak meminta dikasihani. Permintaan agar dikasihani itu disampaikan Wakil Sekjen Demokrat Ramadhan Pohan di Gedung DPR, Jakarta, Kamis (18/10/2012).

Menurut dia, publik jangan sembarangan dalam menyebut keterlibatan Ketua Umum DPP Partai Demokrat Anas Urbaningrum dan Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora) Andi Mallarangeng jika tidak didasari alat bukti. "Kasihanilah kami Partai Demokrat, disudut-sudutkan opini, tapi tak berdasarkan barang bukti. Itu tidak kondusif bagi pengembangan demokrasi kita," kata Ramadhan.

Yatna/Berbagai Sumber

Share this post :

Masukkan email untuk berlangganan:

Delivered by Angkringanwarta

 
Ayo kirim tulisanmu ke : angkringan123@gmail.com
Copyright © 2012. AngkringanWarta - All Rights Reserved
Powered by Angkringanwarta