Banyak orang yang belum tahu apa itu manfaat ngeblog dan
cenderung meremehkan blog. Ada juga yang melihatnya terlalu susah dan serius
sehingga lebih memilih menggunakan sosial media lain seperti facebook atau
twitter. Padahal manfaat ngeblog untuk kita semua itu sungguh saat besar.
Mungkin anda heran saat mendengar ada tiga blogger yang
masuk dalam 100 orang hebat dunia seperti Barak obama, Bos microsoft Bill
Gates, pebisnis, artis, musisi. Seperti yang
dirilis foreignpolicy, ketiga blogger tersebut adalah Malala Yousafzaidari
pakistan diuratan 6, Alexey Navalny urutan 45 dan Sana Saleem urutan 100.
Waw, keren bukan? Nama mereka terpampang bersama nama-nama
presiden, perdana menteri, ekonom, aktivis, dan profesi lainnya yang juga masuk
ke dalam daftar tersebut.
Walaupun Malala Yousafzai dalam daftar tersebut tidak
disebutkan sebagai seorang blogger seperti yang lainnya. Namun jelas bahwa
Yousafzai juga merupakan seorang yang suka ngeblog. Mari kita simak siapakah
ketiga sosok tersebut:
Malala Yousafzai
Nama Malala Yousafzai mulai mencuat ketika pertengahan
Oktober kemarin, perempuan muda tersebut merupakan blogger dari Pakistan yang
ditembak anggota Taliban. Tak tanggung-tanggung, peluru tersebut bersarang di
kepala dan leher Yousafzai.
Untungnya nyawa Malala Yousafzai masih dapat terselamatkan.
Ternyata tidak hanya pesawat tanpa awak atau tank militer AS yang ditakuti
Taliban. Seorang blogger berusia 15 tahun juga cukup ditakuti Taliban.
Melalui tulisan-tulisan di blognya, Malala Yousafzai
bercerita tentang kehidupannya yang berada di daerah konflik, daerah yang
dikuasai Taliban. Tulisannya terutama memperjuangkan hak anak perempuan di
daerahnya agar memperoleh akses pendidikan sama seperti anak laki-laki.
Perjuangannya telah membuka mata banyak orang akan hak-hak
perempuan. Oktober 2011, Malala Yousafzai mendapat nominasi dalam penghargaan
“International Children’s Peace Prize” oleh Desmond Tutu, seorang aktivis
Afrika Selatan.
Dalam The Top 100 Global Thinkers, Malala Yousafzai berada
satu peringkat di atas Barack Obama. Dan Perdana Menteri Yousaf Raza Gilani, memberikannya
penghargaan “Pakistan’s National Youth Peace Prize”.
Alexey Navalny
Alexey Navalny adalah pemimpin oposisi yang menentang
Presiden Rusia, Vladimir Putin. Sebelum masuk ke dalam daftar The Top 100
Global Thinkers, Majalah Time telah lebih dulu memasukkannya ke dalam daftar
100 orang paling berpengaruh di dunia.
Ia dikenal sebagai pengacara dengan penampilan rapi dan
ucapan-ucapannya yang provokatif. Ia muncul sebagai bintang dari gerakan protes
terhadap Vladimir Putin dan salah satu harapan terbesar gerakan protes tersebut
sebagai tantangan serius terhadap Vladimir Putin.
Navalny mulai mengenal blog ketika bekerja di partai
Yabloko, salah satu partai oposisi. Di sana, dia bertanggung jawab terhadap
kegiatan-kegiatan partai, menarik perhatian media massa untuk meliput
kegiatan-kegiatan tersebut.
Saat di Partai Yabloko, ia lebih fokus dan mulai menulis
tentang korupsi, menerbitkan dokumen-dokumen, dan mengekspos partai “party of
crooks and thieves”, julukannya untuk partai United Russia, di blognya.
Alasan yang membuatnya bertahan sebagai seorang blogger
adalah adanya sensor di media massa. Maka dari itu Navalny menulisnya dalam
blog. Itu pula yang membedakan blog masyarakat Rusia dengan blog-blog dari
negara lainnya, termasuk Indonesia.
Masih ingat dengan film anti Islam "Innocence of
Muslims" pada September kemarin? Saat itu kerusuhan merebak di seluruh
dunia. Ketika pemerintah Pakistan menangkap seorang gadis Kristen 14 tahun atas
dasar perintah undang-undang. Kejadian tersebut mengundang protes dari para
aktivis yang menganggap undang-undang tersebut hanya digunakan untuk menekan
agama minoritas di Pakistan, termasuk di antaranya Sana Saleem.
Pemerintah Pakistan mengajukan proposal "URL Filtering
and Blocking System", sebuah sistem yang mirip dengan sistem yang
diterapkan di negeri Tirai Bambu (Cina) di mana pemerintah dapat memblokir
situs-situs yang tidak diinginkan secara massal.
Sana Saleem, pendiri Bolo Bhi, yang berarti "speak
up", kelompok anti sensor yang berbasis di Karachi memutuskan untuk
menolak proposal tersebut. Sana Saleem pun menulis di blognya, Mystified
Justice, "When a state embroils its citizens in an 'either you are with us
or against us' argument every dissent is at risk of being equated to treason --
or in an Islamic country, blasphemy."
Sana Saleem mengajak kita untuk membela hak setiap orang
untuk mengemukakan pendapat di media secara cepat dan meluas, sekalipun tulisannya
banyak yang menolaknya.
Itulah ketiga blogger tersebut yang berpengaruh di dunia. Apapun
tulisan di blog tidak akan sia-sia jika kita menyajikannya dengan serius dan informatif.
Ayo ngeblog….!!
(Jong/Berbagai Sumber)
(Jong/Berbagai Sumber)