Partai Nasdem Serang Aksi Aliansi Metro

Aksi yang dilakukan Aliansi Sovi (Solidaritas perempuan untuk Luviana) dan Aliansi Metro (Melawan Topeng Restorasi) untuk menyampaikan rekomendasi dari Komnas HAM dan Komnas Perempuan terkait dengan PHK Luviana di depan kantor Nasional Demokrat (NasDem), Menteng, Jakarta Pusat, Rabu (16/1/2013) berujung anarkis.

Sekitar 30 orang keluar dari kantor  Partai Nasdem menyerang massa yang sedang berorasi. menghancurkan semua perangkat aksi, mobil komando, megaphone, dan alat2 musik, tape, dan mikrofon. Mobil komando sempat mereka akan gulingkan dan dibakar, namun sekitar 5 polisi berhasil mencegah. Massa yang berhamburan dikejar.

" Jam 1 (13.00 WIB) kita aksi di depan, jam 2.10 menit (14.10 WIB) justru kita diserang oleh sekitar 30 lebih massa yang keluar dari kantor NasDem dan semua termasuk perangkat aksi yang kita gunakan, segala macam dihancurkan," ujar Kustiyah, koordinator Aliansi Metro (Melawan Topeng Restorasi) dan Aliansi Jurnalisme Independen (AJI) Jakarta.

Tak hanya itu, para wartawan yang meliput pun kena sasaran, salah satu wartawan TVRI dipaksa untuk menghapus gambar demontrasi. Wartawan yang meliput aksi melalui blackberry juga diminta untuk menghapus tulisan maupun foto yang tersimpan di dalam blackberry.

Akibat aksi kekerasan tersebut, tujuh anggota Aliansi Metro terluka karena didorong dan dipukuli orang tak dikenal.

Atas peristiwa ini, AJI Jakarta, Aliansi Metro dan Aliansi Sovi menyampaikan pernyataan sebagai berikut:

1. Meminta kepolisian mengusut dan menyeret pelaku kekerasan dan pengrusakan alat-alat demontrasi oleh orang-orang Partai Nasdem.
2. Mengecam kepolisian yang membiarkan penyerangan dan kekerasan terjadi.
3. Amat menyayangkan pola penyelesaian dengan cara kekerasan atas tuntutan pembayaran gaji yang ditahan dan PHK secara sepihak. Cara kekerasan ini bahkan terjadi di kantor pemilik Metro TV dan pendiri Partai Nasdem, Surya Paloh. 

 Salam Kustiah (Koordinator Aliansi Metro)

Luviana adalah jurnalis Metro TV yang telah bekerja selama 10 tahun. Dia dibebastugaskan pada 30 Februari dan di PHK pada 27 Juni tanpa keterangan yang jelas. Pada 5 Juni Luviana, yang didampingi tim litigasi dan nonlitigasi Aliansi Metro, bertemu dengan Surya Paloh. Pada pertemuan tersebut Surya Paloh, selaku pemilik Metro TV, berjanji akan mempekerjakan Luviana kembali di Metro TV. Namun, pada 27 Juni justru Luviana menerima surat pemecatan.

(RJJ)