Berita Terbaru:
Home » » Petisi "Bubarkan FPI" Mencapai 8.000 Tanda Tangan

Petisi "Bubarkan FPI" Mencapai 8.000 Tanda Tangan

Written By angkringanwarta.com on Monday, January 14, 2013 | 15:00


Petisi online yang disebarkan Ratna Sarumpaet tentang ajakan masyarakat mendesak Presiden Susilo Bambang Yudhoyono membubarkan Front Pembela Islam (FPI) mencapai 8.000 tanda tangan lebih.

Dalam petisi yang diterbitkannya melalui change.org, Ratna menjelaskan, FPI tidak hanya menyasar mereka yang berbeda agama dengannya termasuk tiga klenteng yang mereka serbu di Makassar, komunitas Budha di Lampung dan Bali, serta rangkaian terror ke komunitas Ahmadiyah. FPI juga berambisi mengatur jalan pikiran, menentukan dan memaksakan standard moral yang berlaku, dan mereka yang menolak standar FPI akan dinyatakan kafir, perusak moral dan perusak alam semesta.

Komunitas seni, kesenian dan seniman, mulai dari tingkat tradisi, modern hingga kesenian pop juga sangat sering jadi korban bulan-bulanan FPI. Pembuatan Film Lastri di Solo (2008) misalnya, sudah menghabiskan biaya persiapan ratusan juta rupiah, berhenti total karena FPI mengharamkan. Izin produksi yang dikeluarkan Mabes Polri diinjak-injak di depan mata anggota Polri, dan Polisi diam.

Missi suci FPI sebagai pejuang moral dengan merusak café-café / restoran / bar dan tempat billiyar karena menjual miras pada bulan Ramadhan, serta menyerbu tempat2 pelacuran pun tidak sesuci yang terdengar. Banyak laporan masuk ke RSCC mengatakan Laskar Pembela Islam (LPI) para militernya FPI, bisa seketika kehilangan taring dan melupakan missi sucinya, apabila target bersedia damai dan menyodorkan uang.

Bahkan sesuai penelitian RSCC pada tahun 2005, semua warung/gerobak rokok di Jakarta ditempeli stiker “Kawasan FPI” sebagian “Kawasan FBR”. Dua kelompok ini tiap sore memungut 5 ribu hingga 15 ribu rupiah dari tiap pedagang rokok. Hasil penelitian ini sudah dilaporkan RSCC pada Polda Metro Jaya (2006). FBR dibekukan tak lama setelah itu, sementara FPI aman.

Ratna Sarumpaet Crisis Center melayangkan petisi ini pada seluruh rakyat Indonesia agar menanda tanganinya untuk kemudian dilayangkan kepada Presiden RI Susilo Bambang Yudhoyono, c.q Kapolri "Agar segera membubarkan Front Pembela Islam atau FPI, serta membebukakan aktivitasnya."

"Kepada Bapak Presiden SBY dan jajaran kami meminta dengan sangat agar tidak ragu dan tidak menyia-nyiakan tuntuntan dalam petisi ini. Rakyat menghendaki bangsa ini memiliki kehidupan yang wajar, memiliki hubungan antar masyarakat yang harmonis, saling menghormati dan damai, dan untuk kepentingan itu seluruh rakyat ada di belakang Bapak dan jajaran  Bapak," tambah Ratna.

Situs Chance.org sendiri merupakan sebuah website non profit besutan Ben Rattray yang memiliki misi mengubah dunia melalui sebuah petisi.

Sejak tahun 2007, Change.org telah mengajak ratusan orang di belahan dunia merubah keadaan dunia menjadi lebih baik. Beberapa topik petisi di website yang telah mendukung 20 bahasa ini biasanya mengangkat tema tentang ekonomi dan peradilan pidana, kebebasan hak asasi manusia, pendidikan, lingkungan, hewan, kesehatan, dan pangan yang berkelanjutan.


Bagi anda yang ingin mengikuti aksi Ratna silakan kunjungi di change.org.


Share this post :

Masukkan email untuk berlangganan:

Delivered by Angkringanwarta

 
Ayo kirim tulisanmu ke : angkringan123@gmail.com
Copyright © 2012. AngkringanWarta - All Rights Reserved
Powered by Angkringanwarta