Berita Terbaru:
Home » » Sajak-sajak Sakti Mutiara

Sajak-sajak Sakti Mutiara

Written By angkringanwarta.com on Monday, January 14, 2013 | 12:11


Oleh Sakti Mutiara*

Januari

Ada sesuatu yang tersisa
Tentang gerimis januari yang tiba-tiba reda
Seperti hilang dari masehi
Januari yang tak pernah mengerti
Bahwa bulan tiga menanti
Dan ingin bertukar februari
Agar ada pada satu halaman astronomi
Tanpa selisih hari

Namun, yang ada hanya
Pertama dan kedua
Dan maret yang selalu ganjil
Bersama april


Obituari kisah

Aku memahami kebisuan kita
Yang sedari tadi menahan waktu untuk merebut jiwa
Aku memahami kebisuan kita
Dalam jarak yang dekat untuk saling melekat
Mengurai derai mata yang terus terlarut dalam senja
Kita hanya kemudian menukar udara,
Tak ada daya suara
Seperti kehendak nisan pada pusara

Menjalin bisu di ruang abu-abu
Kan menghendaki begitu?
Kau nisan, aku pusara.

Sedang obituary terlalu lewat untuk disemat
Tak perlu duka cita yang menikam
Tak perlu ucap pamitan dan memaafkan

Kita memahami kebisuan
Sebab kita menikmati aroma kamboja
Dan tanah basah, dalam:
Diam



Yang Berkelana

Dan aku menemukan langkah-langkah itu mulai menata dirinya lagi
Mencoba kembali menyusun anak tangga menuju rembulan bersayap malaikat
Setelah lelah mencari jalan setapak yang sukar ditemukan dalam hutan salju yang beku
Kini, ketika musim panas hadir.. jejak itu menemukan kembali arah matahari

Memang demikian seharusnya,
Jejak itu tak mungkin tersesat meski pekat. Liat.
Jejak itu harus kemudian lari setelah berhenti.
Dan aku akhirnya menemukan jejak itu menjauh dariku,

Baik. Tak apa. Ia memang harus lari.
Sudah seharusnya pergi.
Andai benar bumi itu bulat,
Kata ibu --Maka jejak itu akan kembali.
Pada rumah dimana ia meletakkan sepatunya untuk terakhir kali.


*soulrescue3393@gmail.com


Share this post :

Masukkan email untuk berlangganan:

Delivered by Angkringanwarta

 
Ayo kirim tulisanmu ke : angkringan123@gmail.com
Copyright © 2012. AngkringanWarta - All Rights Reserved
Powered by Angkringanwarta