Berita Terbaru:
Home » » Serang Kebanjiran, Gubernur Menghilang

Serang Kebanjiran, Gubernur Menghilang

Written By angkringanwarta.com on Friday, January 11, 2013 | 10:35


Banjir yang melanda kawasan Ciujung di Serang Banten tidak saja mengakibatkan ratusan warga mengungsi, tapi juga menyebabkan Gubernur Banten, Ratu Atut Chosiyah menghilang. Setidaknya itulah yang terjadi dalam 24 jam setelah banjir tiba.

Peristiwa yang telah menarik perhatian masyarakat luas lewat pemberitaan media itu seperi belum membuat Gubernur menoleh kepada warga korban banjir. Hal ini terlihat dari banyaknya bantuan dari masyarakat, aktivis, dan lembaga kemanusiaan yang berdatangan sedangkan belum terlihat bantuan dari gubernur.

Sebenarnya bukan kali ini saja gubernur “menghilang” disaat masyarakat membutuhkan. Beberapa waktu lalu masyarakat sempat dihebohkan oleh keadaan jembatan “indiana jones” yang membuat pelajar setempat harus bertaruh nyawa untuk mendapat pendidikan. Saat itu Atut Chosiyah (mungkin) tidak mengetahui kondisi jembatan tersebut. Baru setelah pemberitaan yang membuat(nya) malu tersebut pemeritah memperbaikinya.

Jargon yang dipropagandakannya saat terpilih kebali sebagai Gubernur, “Lanjutkan Pembangunan” terdengan seperti omong kosong jika melihat kondisi Banten. Jika gubernur cukup ngotot untuk membangun jembatan selat sunda, namun hal tersebut tidak berlaku dalam pembangunan fasilitas yang dibutuhkan warga daerah yang tertinggal.

Melihat prioritas pembangunan yang diinginkan gubernur, muncul pertanyaan, siapakah yang diuntungkan dari pembangunan ala Atut Chosiyah?

Jika melihat realisasi pembangunan Banten, tentu tak dapat dipersalahkan apabila kita berpandangan gubernur lebih memihak para pengusaha dan para cukongnya. Mengacu pada keadaan lapangan di Banten, tentu lebih dibutuhkan solusi agar banjir besar tak lagi terjadi dan mengorbankan warga ketimbang mempermudah akses perdagangan Jakarta-Sumatra.

Tapi sekali lagi, jika gubernurnya seperti Atut Chosiyah yang berlatar belakang anak seorang pengusaha (mungkin lebih tepat disebut cukong), maka jangan terlalu berharap sarana yang layak bagi kehidupan masyarakat dapat terpenuhi.


(Adit)


Share this post :

Masukkan email untuk berlangganan:

Delivered by Angkringanwarta

 
Ayo kirim tulisanmu ke : angkringan123@gmail.com
Copyright © 2012. AngkringanWarta - All Rights Reserved
Powered by Angkringanwarta