Beberapa hari yang lalu, masyarakat sedikit terkejut,
tatkala beberapa media massa memberitakan penangkapan Luthfie Hasan Ishaq,
Presiden PKS yang ditetapkan sebagai tersangka oleh KPK terkait kasus suap
impor daging sapi.
Awal tahun ini memang menjadi masa sial buat PKS. Partai
yang selama ini mencitrakan diri sebagai partai paling bersih dan bebas korupsi
kini terjebak dalam lumpur korupsi. Partai
yang konsisten menggembor-gembrkan issu oralitas dan slogan perang melawan
korupsi ini luntur dengan seketika.
Mungkin masyarakat bertanya-tanya, Bagaimana mungkin,
seorang yang taat beragama, terlebih sebagai presiden partai yang konon sebagai
partai bernafas Islam terjerat kasus korupsi?
Kasus korupsi memang bisa membuat kalang kabut dalam satu
keorganisasian partai. sebelumnya Partai Demokrat juga diterpa badai partai
Korup karena ulah kadernya. Kini, hal serupa juga tampaknya akan dialami Partai
Keadilan Sejahtera (PKS).
Meski langkah awal telah dilakukan Luthfi dengan menyatakan
mundur dari jabatannya sebagai presiden PKS, setidaknya langkah tersebut sebagai
sebuah upaya untuk menjauhkan wacana kasus yang mencemarkan nama baik partai.
Namun, pemisahan wacana tersebut terasa amat sulit bagi
partai berlambang bulan sabit ini.Target tiga besar pada pemilu 2014 nanti
nampaknya hanya tinggal kenangan bagi PKS. Banyak yang menilai, kasus Luthfi
ini akan berdampak signifikan terhadap elektabilitas partai. Masih ada waktu setahun
untuk memperbaiki keadaan partai.
Kasus Luthfi ini semakin menguatkan asumsi masyarakat bahwa
politik punya hukum dan logika tersendiri. Tak peduli apapun basis ideologinya,
apakah agama, nasionalis, atau apapun itu, yang jelas berbicara politik
pastinya berbicara kekuasaan. Meski dengan
segala macam intrik, yang tak jarang menghalalkan segala cara, termasuk praktik
kotor seperti korupsi.
Beberapa partai pastinya memanfaatkan momen ini sebagai
ajang menjatuhkan popularitas partai, bahkan dari kasus ini setidaknya
mengamini prediksi beberapa pengamat bahwa tahun 2013 menjadi ajang saling
serang partai politik untuk 2014 mendatang.
Setelah badai yang menerpa PKS, kader partai apalagi yang
akan menghiasi perpolitikan di negeri ini. Tentunya, PKS tidak akan berdiam diri.
Nantikan, siapa yang akan diserang PKS? Kita
tunggu saja.
(RJJ)