Berita Terbaru:
Home » » Berpulangnya Sang Pencetus Empat Pilar Kebangsaan

Berpulangnya Sang Pencetus Empat Pilar Kebangsaan

Written By angkringanwarta.com on Sunday, June 09, 2013 | 15:46

Ada pepatah mengatakan gajah mati meninggalkan belalainya, harimau mati meninggalkan belang, sedangkan jika manusia wafat maka ia akan meninggalkan amal perbuatan. Pepatah tersebut pantas disandangkan pada ketua MPR, Taufiq Kiemas.  

Iya, suami dari Presiden RI ke-5 dinyatakan wafat di Rumah Sakit Singapore General Hospital, Singapura, Pukul 18.05 WIB mewariskan semangat ‘Empat pilar’ kebangsaan untuk genarasi muda penerus bangsa, selain tentunya rasa duka bagi yang ditinggalkan
.
Semangat mempromosikan empat kebangsaan inilah yang membuat kesehatan pria kelahiran  Jakarta, 31 Desember 1942 Bahasa Dari pasangan Tjik Agus Kiemas (Sumetera Selatan) Dan Hamzathoen Roesyda (Minangkabau) terpaksa dirawat di Singapura hingga mengembuskan nafas terakhir.

Sebagaimana diketahui, Taufiq sempat mendatangi Ende, Nusa Tenggara Timur (NTT) akhir pekan lalu, untuk memperingati hari kelahiran Pancasila. Dalam acara tersebut, ia tak tak lelahnya memperjuangkan empat pilar.

Soal warisan Taufiq berupa ‘empat pilar’ Kebangsaan, yakni Pancasila, UUD 1945, Bhinneka Tunggal Ika, Dan NKRI setidak kembali menyegarkan ingatan masyarakat mengenai bagaimana bangsa ini disatukan.

Demikian disampaikan Hanta Yuda Pengamat Politik Dalam, Siaran langsung oleh salah satu stasiun TV. Hanta menilai, setelah zaman reformasi bangsa ini seakan telah melupakan bagaimana pilar-pilar kebangsaan yang telah digagas pendiri bangsa. Padahal, lanjutnya, sulit dibanyangkan jika Indonesia tanpa empat pilar tersebut.

Ia pun menegaskan, Taufiq setidaknya telah berhasil membawa kembali semangat empat pilar ke ingatan masyarakat.  “inilah warisan terakhir Tuafiq untuk bangsa Indonesia,”imbuhnya.

Untuk itu, Hanta menilai Taufiq bukan halnya sebagai politisi, ia juga layak dikatakan sebagai Negarawan. Adapun perbedaannya, lanjutnya, yang paling sederhana adalah jika negerawan setidaknya dapat diartikan ada sesuatu yang disiapkan untuk regenarasi.

Selain itu, Hanta menilai kemampun Taufiq terliha dalam hal kamunikasi politik. Menurutnya, Taufiq berhasil menjebatani perbedaan politik antara PDIP dengan partai yang lain. Ia sempat mengunjungi kediaman Presiden SBY meskipun partai PDIP dengan Demokrat selalu bersebrangan. Hal inilah, lanjutnya, jarang dimiliki oleh politikus.

Biasanya, lanjut dia, jika partai politik berbeda pandangan maka ia akan nampak sekali permusuhannya. Namun, Taufiq berhasil mengikis perbedaan tersebut. “Perbedaan merupakan hal yang wajar, namun bukan berarti harus bermusuhan. Empat pilar inilah sebagai pemersatu.

Kemampuan Tufiq dalam hal komunikasi juga diakui  Pengamat Politik lainnya, Mada Kuskridho Ambardi. Ia menilai, Taufiq berperan penting dalam menjembatani komunikasi politik antara PDIP dengan elite politik serta pemerintah di Indonesia. "Taufiq Kiemas piawai untuk menjembatani komunikasi PDIP ke luar, seperti dengan Demokrat atau Presiden," ujarnya.

Menurutnya, tidak mudah mencari pengganti Taufiq dalam mengimbangi gaya politik Ketua Umum PDIP Megawati Soekarno Putri di partai tersebut."Megawati adalah sosok yang menjadi pusat gravitasi dan titik keputusan di PDIP. Namun, Taufiq Kiemas dapat mengimbangi istrinya," imbuhnya.

DS/Berbagai Sumber




Share this post :

Masukkan email untuk berlangganan:

Delivered by Angkringanwarta

 
Ayo kirim tulisanmu ke : angkringan123@gmail.com
Copyright © 2012. AngkringanWarta - All Rights Reserved
Powered by Angkringanwarta