Berita Terbaru:
Home » » Mahasiswa UIN Jakarta: Makna Sumpah Pemuda

Mahasiswa UIN Jakarta: Makna Sumpah Pemuda

Written By angkringanwarta.com on Tuesday, October 29, 2013 | 16:16

Pada tanggal 28 Oktober diperingati sebagai hari Sumpah Pemuda. Moment bersejarah yang mencatat perjuangan para pemuda-pemudi Indonesia mengikatkan tali persatuan dan kesatuan dengan berikrar mengucapkan sumpah se-tanah air, se-bangsa dan se-bahasa. Namun kini, pemaknaan Sumpah Pemuda saat ini telah mengalami perubahan dari tujuan Sumpah Pemuda itu sendiri.


Ahmad Azhar, Mahasiswa Fak. Adab dan Humaniora Uin Jakarta mengungkapkan, bahwasanya Sumpah Pemuda pada sekarang ini hanyalah ceremonial dan omong kosong belaka, karena jika dilihat pada realitanya saat ini, para anak-anak muda hanya segelintir kecil yang mempunyai kecintaan terhadap tanah air.

"Untuk Sumpah Pemuda ini sebaiknya banyak diselenggarakan acara-acara mengenai peringatan Sumpah Pemuda, baik di Sekolah, Kampus, Media Massa cetak maupun elektronik bahkan bila perlu di setiap tempat-tempat perbelanjaan. Agar stressing akan makna Sumpah Pemuda ini tidak hilang," katanya.

Hal senada juga diungkapkan Adi H.S, Mahasiswa Fak. Dakwah dan Komunikasi. Menurutnya, pemaknaan Sumpah Pemuda hanyalah sebatas pada pemahaman teksual yang hanya terdapat di dalam buku-buku sejarah saja, lebih ironis lagi banyak orang yang tidak hafal akan teks Sumpah Pemuda itu sendiri.  

“Saat ini banyak yang hanya membaca sejarah Sumpah Pemuda saja, namun kapan dan apa isi teksnya saja banyak yang tidak hafal,” katanya. Hal ini menandakan bahwa pemaknaan Sumpah Pemuda banyak yang telah terlepas dari konteksnya. Padahal, Sumpah Pemuda ini merupakan landasan dasar bagi pemuda-pemudi Indonesia dalam membangun rasa Nasionalisme dan Patriotisme.

Ketua lingkar studi Arabich Literatur Focus Uin Jakarta Fahmi Saefuddin mengungkapkan, pada hakikatnya, Sumpah Pemuda merupakan peranan para pemuda sebagai bentuk eksistensi dalam mempertahankan, memperjuangkan, bahkan pelopor persatuan dan kesatuan bangsa Indonesia.

"Ini sebuah bukti otentik setelah para pemuda merasa gelisah dengan kolonialisme yang menjajah dan menindas. Maka para pemuda inilah yang menggagas untuk mengumpulkan seluruh darah muda tanah air untuk bersaksi atas nama Indonesia,"ungkapnya.

Ketua Komoenitas Lesehan Kebudajaan Ciputat Saeful Bahri mengatakan, Sumpah Pemuda bukan sekedar ceremoni yang dilaksanakan setiap tahunnya, karena memang pemuda mempunyai peranan yang besar dalam perjalanan sejarah bangsa Indonesia.

“Tidak dipungkiri memang kobaran semangat kian menyurut. Ini menjadi penyakit yang sudah seharusnya dicabut sampai akar-akarnya,” katanya. Pria yang akrab disapa Aep ini menambahkan, Pemuda Indonesia harus meneruskan semangat perjuangan para pemuda bangsa tempo dulu, agar tongkat estafet generasi pendobrak bangsa dapat diteruskan kembali.
Sambil mengutip pesan Bung Karno, Aep mengingatkan, Warisilah Apinya Jangan Warisi Abunya, jangan sampai permasalahan ini terus menjadi pekerjaan rumah setiap tahunnya.

Azami   



Share this post :

Masukkan email untuk berlangganan:

Delivered by Angkringanwarta

 
Ayo kirim tulisanmu ke : angkringan123@gmail.com
Copyright © 2012. AngkringanWarta - All Rights Reserved
Powered by Angkringanwarta