Berita Terbaru:
Home » » Jati Diri Bangsa Terkikis?

Jati Diri Bangsa Terkikis?

Written By angkringanwarta.com on Saturday, November 16, 2013 | 18:16

Oleh  Mustaqim

Derasnya arus teknologi dan informasi membuat Bangsa Indonesia menjadi bangsa yang plagiat akan kemodrenan. Dan paradigma pemikiran anak bangsapun telah berubah dalam berbagai aspek. Jati diri dan kearifan lokalpun sedikit demi sedikit mulai menyusut bahkan ditinggalkan demi tercapainya kemodrenan itu sendiri.

Dalam sebuah kajian dikatakan bahwa negara yang maju adalah negara yang tak meninggalkan jati diri bangsanya. Tapi bagaimana dengan indonesia yang multikultural tapi jati diri dan kearifan lokalnya begitu banyak terbawa bahkan tenggelam dalam terjangan badai teknologi dan modrenisasi.

Sebelum menjelaskan negara yang maju adalah negara yang tidak meninggalkan jati dirinya, mari kita menelisik kebelakang, bahwa negara yang hancur akibat jati diri bangsanya ditinggalkan sebagai berikut :

Yang pertama, Negara yang dibangun oleh Umayyah bin Abi Sufyan hancur karena dua faktor : faktor eksternal dan internal. Dalam pembahasan ini penulis hanya memberikan contoh dari faktor internal.

Faktor internal adalah faktor yang mendominasi kehancuran Negara Umayyah yang negaranya melupakan bahkan meninggalkan jati diri bangsanya. Negara yang dibangun oleh bangsa arab tangguh kalah oleh kenikmatan duniawi, seperti harta, tahta dan wanita. Begitu juga negara abbasi yang jatuh karena lemahnya kekuatan pertahannannya dan juga jati dirinya dikesampingkan.

Jika Bangsa Indonesia melupakan bahkan meninggalkan jati diri bangsa sendiri maka yang akan terjadi adalah seperti dua bangsa yang telah penulis paparkan diatas. Lalu bagaimana caranya untuk melawan arus modrenisasi yang begitu kuat?.

Caranya yang telah penulis dapatkan sebagai berikut :
1.      Mempertahankan ciri khas bangsa.
2.      Dengarkan aspirasi dan kehendak anak bangsa
3.      Dan juga tidak terlalu terbuka.

Dalam setiap suku bangsa perubahan tetap akan terjadi karena dari segi apapun pembaca liat perubahan itu akan selalu ada. Karena dalam sebuah teori disebutkan bahwa “tidak akan ada yang akan abadi kecuali peubahan”. Yang dibutuhkan dalam masalah ini hanyalah kesadaran anak bangsa untuk menjaga jati diri dan kearifan lokal bangsa ini sendiri.


Ciputat, 11 November 2013


Share this post :

Masukkan email untuk berlangganan:

Delivered by Angkringanwarta

 
Ayo kirim tulisanmu ke : angkringan123@gmail.com
Copyright © 2012. AngkringanWarta - All Rights Reserved
Powered by Angkringanwarta