Berita Terbaru:
Home » » Lampu tak berfungsi, imajinasi Sukar Sampai

Lampu tak berfungsi, imajinasi Sukar Sampai

Written By angkringanwarta.com on Sunday, December 11, 2011 | 15:42

Oleh Kelana*

Berbicara suatu pementasan teater bukanlah sesuatu yang mudah, apalagi dengan pemahaman yang masih awam dari orang yang sekedar penikmat. Maka dalam ulasan ini masih terlampau dangkal untuk menyajikan secara mendalam, atau mungkin bisa dikatakan hanya menyentuh permukaan saja.

Sebagaimana pementasan teater el-Na'ma dengan lakon "Kapai-kapai" karya Arifin C Noor, bertempatkan Hall Sutudent Center (SC), (10/12). Sebuah pementasan diadakan dalam rangkaian Festifal Teater Jakarta (FTJ), dan untuk pementasan FTJ kali ini, tak hanya terpusatkan di Taman Ismail Marzuki (TIM).

Perihal pementasan yang tak hanya mengandalkan permainan para aktor, tapi masih terdapat hal-hal yang diperlukan, semisal musik, lampu, set panggung yang akan mempengaruhui dalam sebuah pertunjukan. perihal musik dan juga lampu merupakan unsur yang tak bisa dianggap tak penting, bagimana kedua unsur tersebut dapat membawa suasana mencekam, menyedihkan, menyenangkan, atau berada di suatu tempat dengan set panggung yang tak berubah.

Sungguh disayangkan dalam pementasan kali ini, unsur lampu tak dapat berfungsi karena faktor hujan, hujan yang mengguyur UIN Jakarta. Akibatnya beberapa adegan terasa kurang mengena memabawa imajinasi seseorang, seperti halnya saat Abu mendengarkan cerita emak, kala emak mendongeng dengan memasukan unsur jawa, layaknya sinden. Saat Emak mendongeng di samping emak terdapat wayang kulit di balik layar putih yang tak terlampau jelas apa yang hendak dimaksud, apakah hanya sebagai penghias, atau agar lebih kental unsur kejawaan, atau hanya penghias, dan wayang itu sendiri kurang jelas keberadaanya.

Akhir dari dongen emak, akhirnya emak meminta agar Abu tertidur apakah kala itu, merupakan suasana malam atau siang, dan siapa emak sebenarnya? Selanjutnya sebuah adegan hujan yang mengiringi perjalanan Abu dan Iyem berjalan guna mencari cermin tipu daya, memang meskipun pada adegan-adegan tersebut dapat sedikit tertolong dengan suara musik sebagai pengiring sebuah pertunjukan.

Sungguh sayang, sebuah pertunjukan sempat terganggu hanya karena sebuah lampu, untuk alasan lampu tak berfungsipun cukup sederhana, hal ini tak lain karena hujan dan UIN Jakarta tak mempunyai tempat untuk melakukan sebuah pertunjukan.

*Nama Kelana adalah nama dari tongkrongan

Share this post :

Masukkan email untuk berlangganan:

Delivered by Angkringanwarta

 
Ayo kirim tulisanmu ke : angkringan123@gmail.com
Copyright © 2012. AngkringanWarta - All Rights Reserved
Powered by Angkringanwarta