Sebelum sidang kasus pemerkosaan dan pembunuhan terhadap mahasiswi Universitas Islam Negeri (UIN) Jakarta, Izzun Nahdliyah.digelar, puluhan mahasiswa UIN Syarif Hidayatullah yang tergabung dalam Massa Aksi Tuntut Keadilan Izzun melakukan aksi. Mereka menggelar spanduk besar bertuliskan agar para tersangka pembunuhan Izzun Nahdiyah dihukum mati.
Massa aksi yang berasal dari BEM FISIP UIN, Forum Mahasiswa Lamongan (Formala), Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) Ciputat dan Komunitas Pedagang Kaki Lima Lamongan (KPK2L).
Izzun yang saat itu masih berstatus mahasiswi FISIP UIN Jakarta, ditemukan tewas di persawahan dikawasan Kampung Ciangir, Kecamatan Legok, Kabupaten Tangerang pada (7/4/2012). Sebelum dibunuh, Izzun diduga diperkosa beramai-ramai oleh para pelaku.
Kordinator aksi, Imam Fitrah, meminta kepada PN Tangerang untuk menjatuhi hukuman mati pada para tersangka. Tuntutan ini cukup relevan karena apa yang dilakukan pelaku merupakan tindak pidana yang tidak berperikemanusiaan.
“Tersangka melanggar Pasal 340 berupa pembunuhan berencana dengan sanksi hukuman mati. Melakukan pelanggaran Pasal 338 berupa menghilangkan nyawa seseorang dengan sengaja dengan hukuman 15 tahun penjara, dan juga pasal pemerasan dan pemerkosaan," tegas Imam.
Para aksi mengecam, “Kalau tidak ada keadilan dalam kasus ini, kami akan menggerakkan massa yang lebih besar lagi," tegas mereka. (RJJ)
