Berita Terbaru:
Home » » Pancasila Tak Sekadar Hiasan Dinding

Pancasila Tak Sekadar Hiasan Dinding

Written By angkringanwarta.com on Friday, May 31, 2013 | 13:51


Tanggal 1 Juni mendatang, hari kelahiran pancasila akan dirayakan. Sayangnya, sepanjang 68 tahun perjalanannya nilai-nilai pancasila seringkali diabaikan. Bahkan, bangsa ini memperingati hari lahir pancasila ketika pancasila telah jauh dari kehidupan berbangsa dan bernegara. 

Demikian dikatakan anggota Komunitas Senin Yuki Sastradirja, saat menghadiri acara refleksi kelahiran pancasila yang diadakan Komunitas Studi Sejarah dan Peradaban (STUPA) di UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, Kamis (30/5).

Menurutnya, pancasila saat ini hanya diperingati ketika negara tengah berada dalam ancaman ideologis, krisis identitas dan perlu kembali ke falsafah berbangsa dan bernegara. Kemudian segelintir elit seolah menjadi pancasilais dan menyerukan pentingnya menguatkan pancasila sebagai ideologi negara.

“Inilah pembeda kita dengan dengan para pendiri bangsa, pemimpin kita saat ini hanya sebatas pidato dan seremonial belaka. Berbeda dengan para pendahulu yang memperjuangkan dan mengamalkan pancasila dengan kerja nyata,” ujarnya.

Padahal, lanjutnya, jika kita menerjemahkan pancasila sebagai falsafah hidup, maka seharusanya nilai-nilai pancasila tercermin dalam sikap hidup berbangsa dan bernegara. “Realitasnya, nilai-nilai luhur pancasila tak lagi menyentuh moralitas dan mempengaruhi mentalitas para pemimpin bangsa,” tegasnya.

Yuki menilai, pancasila saat ini hanya sebagai hiasan dinding yang tak memiliki makna. Simbol burung garuda yang dipajang di setiap kantor pemerintahan seolah tak memiliki pengaruh apa-apa bagi pemerintahannya sendiri. 

“Banyangkan, dengan tanpa merasaa berdosa mereka berani menandatangani perjanjian korupsi yang jumlahnya miliaran rupiah. Di lain kesempatan, mereka dengan rajin membacakan lima sila pancasila secara lengkap di depan bawahannya secara jelas dan tegas,” ujarnya. 

Bagi Yuki, pancasila telah mewakili semua golongan yang ada di negeri ini. Pancasila sebagai jalan penengah di antara semua unsur perbedaan itu dan pancasila tidak pernah memihak kepada siapapun. “Maka tak ada jalan lagi bagi siapapun untuk memperdebatkan pancasila dengan kelompok ataupun golongan tertentu,” imbuhnya

Ia berharap, refleksi hari lahirnya pancasila tidak hanya menjadi ajang simbolisasi peringatan yang tak memiliki makna. “Kita tidak bisa berdiam diri membiarkan nilai-nilai luhur pancasila hilang tanpa meninggalkan jejak,” pungkasnya.

(RJJ)


Share this post :

Masukkan email untuk berlangganan:

Delivered by Angkringanwarta

 
Ayo kirim tulisanmu ke : angkringan123@gmail.com
Copyright © 2012. AngkringanWarta - All Rights Reserved
Powered by Angkringanwarta