Berita Terbaru:
Home » » Tolak Asing, Pimpinan Jokowi Disebut Mirip Soekarno

Tolak Asing, Pimpinan Jokowi Disebut Mirip Soekarno

Written By angkringanwarta.com on Thursday, June 06, 2013 | 14:59

Banyak dikisahkan, jika seorang raja akan meninggalkan tahta, ia berharap kelak sang pemimpin dapat menjaga kepimpinan sebaik-baiknya. Alur cerita bakal berbeda jika sang pemimpin baru tak mampu menjalan roda kepemimpinan.


Maka hal yang lumrah jika penonton atau rakyat akan mengumpat, sambil berharap muncul pemimpin baru yang dapat memperbaikinya. Iya, penonton atau rakyat akan merindukan sosok, istilahnya adalah ‘satria pininggit’


Lantas bagaimana dengan sang raja sebelumnya? Bisa jadi ia hanya menangis tanpa daya, mungkin itu juga yang dirasakan Soekarno saat menyaksikan perusahan asing mengusai perekonomian bahkan Sumber Daya Alam milik Indonesia.


Selama kepemimpinan, ia dikenal seorang yang sangat menolak akan bantuan asing. "Go to the hell with your aid (pergilah ke neraka dengan bantuanmu)," ujar Soekarno yang kesal dengan pemerintah Amerika.


Begitu bencinya dengan yang berbau asing, pria kelahiran 6 Juni ini sempat memenjarakan grub band Koes Plus di penjara Glodok lantaran diangap terlalu barat.


Terlepas dari itu, sikap tegas Soekarno terhadap asing setidak memberikan gambaran bagaimana seorang pemimpin punya sikap untuk kemandirian bangsa.


Katakan tidak untuk asing membuat sejumlah rakyat merindukan akan kepimpinan yang berani lugas dan tegas. Jika ada pempin baru yang dapat berani bersikap demikian, maka tak mengherankan jika ada yang menyamakan dengan Soekarno.


Setidaknya, begitulah presepsi beberapa orang terhadap gaya kempimpan Gubernur DKI, Joko Widodo atau akrab disapa Jokowi.


Bahkan Direktur Lingkar Madani Indonesia (LIMA) Ray Rangkuti sendiri mengaku mengapresiasi atas sikap Jokowi berniat membatalkan proyek utang Bank Dunia senilai Rp1,2 triliun, menolak menerbitkan obligasi daerah, dan juga berniat membatalkan kontrak dengan perusahaan air asing yang menguasai DKI Jakarta sejak lama.


Ray menambahkan,  Jokowi telah menunjukkan keberaniannya dalam menegakkan kemandirian bangsa dan melawan dominasi asing dalam perekonomian nasional. “Untuk pertama kalinya kita mendengar ada pemerintah daerah yang berani mengatakan, ‘tidak pada bantuan pihak asing’, ujarnya, dalam Serial Diskusi Kemandirian Bangsa ke-5 dengan tema "Jokowi Melawan Asing, Saatnya Menegakkan Kemandirian Bangsa!" Tebet, Jakarta, Senin (8/4).


Ray berharap agar Jokowi dapat dijadikan contoh dan teladan bagi pemimpin dunia. “Ini mengingatkan kita terhadap pendiri republik, kita bisa mandiri tanpa bantuan asing," tegasnya.


Selain Ray, Sejumlah LSM yang selama ini konsen menolak utang dari asing mendukung sikap mantan Walikota Solo tersebut. "Langkah ini seharusnya menjadi contoh untuk melakukan pengambilalihan kontrol, pengelolaan, dan penguasaan modal asing, khususnya di bidang sumber daya alam negara untuk sebesar-besarnya kemakmuran rakyat," ujar Koordinator Koalisi Anti Utang, Dani Setiawan


Dani mengapresiasi keberanian Jokowi, menurutnya sikap yang dilakukan Jokowi tidak dimiliki oleh Presiden SBY. “Komitmen Jokowi membatalkan kontrak merupakan langkah strategis dan menjalankan amanat bangsa dalam pasal 33, dimana bumi air dan kekayaan alamnya dikuasai oleh negara dan untuk kemashalatan masyarakat," ujar Dani.


Selain itu, menurut Peneliti Institute for Global Justice (IGJ), Salamudin Daeng mengatakan negara kita sudah diambang bahaya kebangkrutan yang besar, dan kemungkinan besar masyarakat akan sulit menghentikan hutang luar negeri tersebut, karena hutang tersebut menjadi satu paket dari pembuatan undang-undang dan sampai kepada kebijakan pemerintah.


“Dengan hutang kita yang hampir mencapai 2.000 triliun ini sudah menjerat leher Bangsa Indonesia, di sini SBY harus berani mengambil kebijakan dalam ekonomi politik, dan pemerintah SBY harus menghentikan penghianatannya terhadap rakyat dan bangsa Indonesia,” tegasnya.   


DS


Share this post :

Masukkan email untuk berlangganan:

Delivered by Angkringanwarta

 
Ayo kirim tulisanmu ke : angkringan123@gmail.com
Copyright © 2012. AngkringanWarta - All Rights Reserved
Powered by Angkringanwarta